- Home
- Kilas Global
- Negara ini Suka Makan Hewan Liar, Cina Rilis Daftar Hewan yang Boleh Dimakan, Hiii
Senin, 13 April 2020 14:34:00
Negara ini Suka Makan Hewan Liar, Cina Rilis Daftar Hewan yang Boleh Dimakan, Hiii
DUNIA, - Pemerintah Cina mengeluarkan draf daftar hewan yang bisa diternak untuk dimakan setelah pandemi virus Corona.
Virus Corona baru yang pertama kali muncul di Wuhan diyakini berasal dari satwa liar yang dikonsumsi.
Kemudian Beijing sementara melarang semua perdagangan hewan liar untuk makanan setelah wabah, tetapi draf belum difinalisasi.
Dikutip dari CNN, Kementerian Pertanian Cina mengeluarkan daftar rancangan hewan yang dianggap layak untuk digunakan sebagai ternak pada 9 April kemarin di situs webnya, termasuk makanan pokok seperti babi, sapi, ayam, dan domba, serta "ternak khusus" seperti sejumlah spesies rusa, alpaka dan burung unta.
Dua spesies rubah, musang, dan berang-berang bisa dipelihara sebagai hewan ternak tetapi dagingnya bukan untuk dimakan.
Tidak disebutkan spesies hewan yang diduga oleh para ilmuwan telah menyebarkan virus ke manusia, seperti trenggiling, kelelawar, ular, dan musang. Anjing juga tidak ada dalam daftar hewan ternak yang dibolehkan.
"Dengan kemajuan peradaban manusia dan kepedulian publik serta preferensi untuk perlindungan hewan, anjing telah berevolusi dari ternak tradisional menjadi hewan pendamping," kata penjelasan yang menyertai daftar rancangan tersebut. "Mereka umumnya tidak lagi dianggap sebagai hewan ternak di seluruh dunia. Tidak disarankan untuk mencantumkannya di bawah hewan ternak atau unggas di Cina."
Draf tersebut masih belum selesai dan publik masih memiliki waktu hingga 8 Mei untuk memberikan tanggapan.
Petugas melakukan sterilisasi di sebuah pasar makanan laut di Kota Wuhan, Cina, pada Selasa, 3 Maret 2020. Sumber: South China Morning Post/asiaone.com
Pada Kamis, Humane Society International mengatakan bahwa rancangan proposal dapat menjadi lompatan untuk perlindungan hewan di Cina.
"Kami harus menunggu hasil dari fase konsultasi tetapi rancangan ini dapat secara efektif membuka jalan bagi Cina untuk secara resmi mengambil anjing dan kucing dari daftar menu," kata juru bicara Wendy Higgins.
Wabah awal epidemi virus Corona baru telah dikaitkan dengan pasar tradisional di Wuhan, ibu kota provinsi Hubei di Cina Tengah, di mana berbagai macam binatang liar dijual sebagai daging, termasuk ular, landak, dan rakun.
Konsumsi hewan liar tidak umum di sebagian besar Cina tetapi ada perdagangan yang sangat menguntungkan, terutama di selatan negara itu.
Ketika hewan liar disimpan dalam jarak dekat dan kondisi tidak bersih, para ahli mengatakan ada risiko tinggi penyebaran virus antara hewan dan kemudian berpotensi ke manusia.
Para peneliti berteori bahwa penyebaran awal virus Corona ke manusia kemungkinan berasal dari kelelawar atau trenggiling, tetapi belum ada jawaban konklusif terkait teori ini. (*).