- Home
- Kilas Global
- Ngeri, Orang Awam Mana tau yang Beginian, Pasien Meninggal Dunia Usai Operasi Gigi Bungsu, Alami Henti Jantung, Diduga Salah Anestesi?
Minggu, 17 Desember 2023 11:32:00
Ngeri, Orang Awam Mana tau yang Beginian, Pasien Meninggal Dunia Usai Operasi Gigi Bungsu, Alami Henti Jantung, Diduga Salah Anestesi?
KESEHATAN, - Baru-baru ini, viral di media sosial kasus seorang pasien yang meninggal dunia usai cabut gigi di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung.
Kejadian ini diduga akibat kesalahan anestesi yang dilakukan dokter sebelum operasi dilakukan. Pasalnya, saat baru mau operasi lalu dianestesi (bius), selang beberapa menit pasien dinyatakan henti detak jantung.
Lantas, seperti apa kronologinya?
Seorang pasien diduga meninggal usai menjalani operasi gigi di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung. Pihak rumah sakit dituduh melakukan kesalahan penanganan hingga berujung maut bagi sang pasien.
Kabar ini viral di media sosial melalui akun Instagram @latashaqntas. Akun tersebut menuduh pihak RSHS melakukan kesalahan anastesi saat mengoperasi korban yang diklaim sebagai sepupunya.
Melalui Instagramnya, pemilik akun menjelaskan bahwa korban dirujuk ke RSHS Bandung oleh rumah sakit Garut untuk menjalani operasi gigi bungsu.
"Sampe di RSHS, baru mau operasi lalu di anestesi (bius), selang beberapa menit suami sepupu gue dipanggil katanya pasien henti detak jantung," tulisnya.
"Dari situ langsung masuk NICU gak sadar berhari2, tiba2 divonis macem2. Katanya paru2nya item, kondisi gabagus dll. Padahal LOGIKANYA sebelum operasi semua diperiksa & kondisi aman untuk dilakukan tindakan," tambah akun tersebut.
Masih katanya, bahwa pasien yang sudah berada di ruangan NICU kemudian dipakaikan alat bantu, namun mata korban disolatip setelah dibius.
Curiga dengan kondisi korban, pihak keluarga kemudian menanyai sejumlah dokter terkait penanganan yang diberikan oleh petuhas RSHS Bandung.
"Setelah diusut ditanya ke berbagai dokter kenalan keluarga, ini kemungkinan besar kesalahan anastesi dari dokter anastesi. Karna cuma selang beberapa aja organ bisa langsung rusak semua terutama ginjal, makanya ada perhentian jantung," katanya.
Menanggapi kabar viral ini, Direktur Medik dan Keperawatan RSHS Bandung, Irwan Abdul Rachman turut menyampaikan duka cita yang mendalam kepada keluarga korban.
Dia mengklaim, bahwa pihak RSHS Bandung sudah berupaya semaksimal mungkin perihal pengananan terhadap semua pasien yang menjalani perawatan.
"RS Hasan Sadikin telah melakukan upaya maksimal dalam memberikan pelayanan kepada semua pasien. Pelayanan yang diberikan sudah sesuai dengan standar prosedur pelayanan yang ada di rumah sakit," katanya dalam video resmi yang diterima Kompas.com, Sabtu (16/12/2023).
Namun demikian, dia menyayangkan adanya pihak lain membuat konten tanpa adanya klarifikasi dari RSHS Bandung.
"Menyayangkan adanya pihak yang membuat konten di sosial media tanpa adanya klarifikasi kepada pihak rumah sakit.
Namun demikian kami ucapkan terima kasih atas perhatian dan kepedulian seluruh pihak terhadap pelayanan di rumah sakit,"
"Mohon dukungan dan doa semoga RS Hasan Sadikin dapat senantiasa berupaya memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik bagi masyarakat," kata Irwan. sc:trb medan
Share
Komentar