Jumat, 20 Mei 2016 23:13:00

Omzet Iklan Surat Kabar Tergerus Media Online

DUNIA, - Surat kabar di Australia tak bisa melarikan diri dari tren media online dan segerombolan penantang yang muncul sebagai bagian dari fenomena itu.
 
"Tren ini tak hanya berlaku lokal, mereka mengglobal. Saya kira setiap penerbit mengambil pendekatan yang berbeda dalam mengatasi tren tersebut melalui struktur mereka sendiri, rencana pasar yang mereka rancang sendiri," kata Michael Miller, ketua eksekutif NewsCorp Australia.
 
Laba di kerajaan surat kabar global News Corporation pada kuartal Maret turun 11 persen, itu mencakup hasil penjualan di Australia.
 
Meski demikian, jika media Fairfax berada pada posisi di mana 82 staf kehilangan pekerjaan dalam pemotongan karyawan babak kesekian, surat kabar News Corporation Australia malah berdarah-darah.
 
"Para CEO Newscorp dan Fairfax menggambarkan pasar media cetak di Sydney dan Melbourne begitu menantang, yang merupakan kode dalam bisnis mereka mungkin tak meraup uang, jika ada," kata Stuart Simson, direktur biro iklan Switch Group.
 
Pasar iklan surat kabar di Australia sekarang bernilai 2,4 miliar dolar (atau setara Rp24 triliun), jatuh hampir 40 persen hanya dalam waktu lima tahun.
 
Akuntan publik PricewaterhouseCoopers (PwC) memprediksi, angka itu akan turun lagi sebesar 22 persen pada 2020, yang berarti pendapatan iklan akan sebesar lebih dari setengahnya dalam satu dekade.
 
"Masalah surat kabar adalah kehilangan pembaca berbayar, bukan keseluruhan pembaca. Kami berhenti membayar untuk konten ketika konten tersedia secara digital dan kami juga kehilangan pengiklan. Itulah yang mengakibatkan penurunan tersebut," jelas direktur eksekutif PwC, Megan Brownlow.
 
Situs online adalah pihak yang sedang berkompetisi dengan surat kabar. Hanya dalam 20 tahun, pasar iklan online telah berkembang dari nol menjadi enam miliar dolar (atau setara Rp 60 triliun) dan tumbuh 25 persen per tahun.
 
Mesin pencari digital, seperti Google dan Bing, kini meraup 2,8 miliar dolar (atau setara Rp28 triliun) setahun yang merupakan 400 juta dolar (atau setara Rp4 triliun) lebih banyak dari seluruh pasar surat kabar.
 
Iklan dengan penampilan digital, yang mencakup Facebook meraup 2,1 miliar dolar (atau setara Rp21 triliun).
 
PwC memprediksi, pada 2019, warga Australia akan menghabiskan 13 miliar dolar (atau setara Rp 130 triliun) setahun untuk hiburan dan media, dan setengah dari itu akan dihabiskan untuk akses internet yang, antara lain, akan digunakan untuk melihat konten berita online gratis.
 
"Pendapatan digital untuk penerbit tradisional belum, dan kami belum meramalkannya, mengimbangi penurunan kehilangan sirkulasi dan pendapatan iklan," terang Megan.
 
Itulah sebabnya ia mengatakan, surat kabar perlu mendiversifikasi aliran pendapatan mereka.
 
Sebagai contoh, Wall Street Journal dan Washington Post di AS dan Financial Review di Australia, kini memanfaatkan merek mereka dengan menggelar konferensi korporat yang bergengsi dan menguntungkan secara rutin.
 
"Entah itu melalui e-commerce atau melalui penjualan langsung, apa pun yang anda jual, entah bagaimana caranya, anda perlu memiliki sejumlah aliran pendapatan yang berbeda yang membantu Anda kembali ke posisi anda dulu secara agregat," imbuh Megan. (*).
source : republika.co
Share
Berita Terkait
  • 7 tahun lalu

    Kominfo: Media Online Sudah Jadi Kebutuhan Masyarakat

    NUSANTARA, - Staf Ahli Menkominfo Henri Subiakto mengungkapkan, teknologi pada masa sekarang ini ibarat perpanjangan dari hidup manusia. Pasalnya, menurut Henri, generasi m
  • 7 tahun lalu

    Pewarta Media Online Harus Jaga Amanah dan Memberi Informasi Benar

    JAMBI, -  Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Wartawan Online (IWO) Jody  Yudhono menyatakan para pewarta media online harus menjaga amanah dengan memberikan informa
  • 8 tahun lalu

    Kemajuan Tehnologi, Digital serta Internet Pengaruhi Industri Media

    AMBON — Konvensi Nasional Media yang digelar untuk memeriahkan Peringatan Hari Pers (HPN) Nasional ke-69 di Ambon, membahas tren industri pers dalam era tekn
  • 8 tahun lalu

    Gandeng Dewan Pers, Menkominfo Evaluasi Situs Berita Online

    JAKARTA, - Kementerian Komunikasi dan Informatika menggandeng Dewan Pers untuk mengevaluasi berita yang dibuat situs-situs media online. Menkominfo Rudiantara mengatakan su
  • Komentar
    Copyright © 2012 - 2024 riauone.com | Berita Nusantara Terkini. All Rights Reserved.Jasa SEO SMM Panel Buy Instagram Verification Instagram Verified