MARITIM, - PT Pelni (Persero) melakukan pengapalan perdana elpiji ke Natuna, Kepulauan Riau, yang tiba pada Jumat (13/10/2017). 

 

Kapal bersandar di dermaga Selat Lampa, Natuna, dan memulai pembongkaran barang pada Sabtu (14/10/2017) pagi, termasuk muatan elpiji ukuran 12 kg milik Pertamina sebanyak 600 tabung. Selama ini, masyarakat membeli elpiji dari negara terdekat.

 

Pengapalan perdana menggunakan kapal tol laut KM. Caraka Jaya Niaga (CJN) III/4 yang berangkat dari Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (10/10/2017). 

 

Manager PR dan CSR Akhmad Sujadi mengatakan, pengapalan perdana angkutan elpiji untuk memenuhi kebutuhan gas di provinsi Kepulauan Riau khususnya untuk Kabupaten Kepulauan Anambas dan Natuna. 

 

"Angkutan elpiji dikemas dengan rak untuk melindungi tabung LPG agar tidak bergerak, sehingga aman dan memudahkan muat bongkar. Pembuatan desain rak telah melalui uji teknis dan mendapat sertifikasi dari Sucofindo," kata Sujadi dalam

Keterangan resmi, Minggu (15/10/2017).

 

Sebelum mengangkut elpiji, Pelni mengajukan surat pengajuan untuk sertifikasi rak angkutan elpiji dan telah direkomendasi oleh Kementerian Perhubungan, rak dinyatkan aman untuk mengangkut elpiji. 

 

Sebagai perusahaan pelayaran negara yang dipercaya pemerintah untuk mengoperasikan kapal tol laut, kapal ternak, dan kapal perintis, Pelni ingin terus menambah kompetensi dan menjalankan misi pemerintah sehingga semakin banyak masyarakat yang merasakan manfaatnya, khususnya masyarakat yang tinggal di pulau terpencil dan terluar.

 

Kapal tol laut merupakan armada yang dioperasikan Pelni sebagai bagian dari program tol laut yang menjadi bagian dari program Nawacita Presiden Joko Widodo. Program ini bertujuan untuk pemertaan pembangunan, mengurangi disparitas harga dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi wilayah di luar Pulau Jawa. 

 

"Kabupaten Kepulauan Natuna dan Kepulauan Anambas merupakan dua daerah terluar yang sedang tumbuh, Pelni berperan aktif dengan tol laut," jelasnya.(imq/ind/*)