riauonecom, - Akibat gagal mendapatkan dana penyertaan modal sementara (PMN) di Anggaran pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2015, PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) mendapatkan insentif investasi dari pemerintah sebesar Rp 19,97 triliun. Nantinya insentif ini akan masuk dalam Rancangan APBN 2015. PLN akan memakai dana ini untuk membangun sistim kelistrikannya.

 

Menurut Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF), Andin Hadianto, insentif investasi merupakan program baru dari pemerintah yang dibuat khusus untuk PLN. Insentif ini berlaku bersamaan dengan penerapan konsep performance based regulatory (PBR) dalam penghitungan subsidi listrik tahun 2015.

 

Andin menegaskan, insentif investasi ini memiliki banyak keuntungan. "Dalam penganggarannya, insentif investasi dapat dialihkan sebagian atau seluruhnya, menjadi PMN," tuturnya seperti yang diberitakan Kontan, Jakarta, Selasa (23/9).

 

Dirinya mengungkapkan, jika insentif investasi bisa dialihkan menjadi PMN berpeluang menurunkan defisit APBN. Pasalnya, insnetif tersebut akan dianggap sebagai belanja subsidi. Di sisi lain, nilai investasi pemerintah di sektor ketenagalistrikan semakin besar seiring adanya PMN tersebut.

 

Di kesempatan terpisah, Direktur Utama PLN, Nur Pamudji mengakui senang dengan pemberian insentif itu. Nantinya, dana insentif investasi akan meningkatkan permodalan PLN sehingga memperbaiki kualitas kinerja keuangan. (*)