- Home
- Kilas Global
- Pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi Terus Disudutkan Soal Rohingya
Minggu, 04 Desember 2016 06:59:00
Pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi Terus Disudutkan Soal Rohingya
SINGAPURA - Pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi menuduh masyarakat internasional memicu kebencian antara umat Buddha dan Muslim di barat laut negara itu. Setidaknya 86 orang tewas akiban tindakan represif militer dan membuat 10 ribu orang melarikan diri ke Bangladesh.
Suu Kyi menyerukan pemahaman kompleksitas terhadap etnis bangsanya. Ia pun mengatakan dunia seharusnya tidak melupakan operasi militer diluncurkan dalam menanggapi serangan terhadap pasukan keamanan pemerintah. Pemerintah Myanmar menyalahkan serangan itu kepada gerilyawan muslim.
"Aku akan sangat menghargainya jika masyakat internasional akan membantu kami untuk menjaga perdamaian dan stabilitas, serta untuk membuat kemajuan dalam membangun hubungan yang lebih baik antara kedua komunitas. Bukan selalu melemparkan drum yang menyebabkan kebencian itu semakin terbakar," kata Suu Kyi.
"Itu tidak membantu jika semua orang hanya berkonsetrasi pada sisi negatif dari situasi, terlepas dari fakta bahwa ada serangan terhadap pos-pos polisi," imbuhnya saat diwawancara media Singapura saat berkunjung ke negara itu seperti dikutip dari The Guardian, Sabtu (3/12/2016).
Pernyataan Suu Kyi muncul setelah Malaysia mengatakan Myanmar melakukan pembersihan etnis Rohingya. "Fakta bahwa hanya satu etnis tertentu sedang didorong keluar adalah definisi pembersihan etnis. Praktek ini harus berhenti, dan harus segera dihentikan untuk membawa kembali keamanan dan stabilitas kawasan Asia Tenggara," kata Kementerian Luar Negeri Malaysia. (sin/net/*).
Share
Berita Terkait
Pengungsi Rohingya di Aceh Berulah, PBNU Usul Dikembalikan ke Negara Asal
NASIONAL, - Warga Desa Pulo Pineung, Aceh, menolak kedatangan pengungsi Rohingya karena dianggap merepotkan. PBNU mengusulkan pemerintah untuk
Jalani Kurungan 500 Hari, dua wartawan Reuters yang ungkap pembunuhan warga Rohingya Bebas
LUARNEGERI, - Wa Lone dan Kya Soe Oo dihukum berdasarkan Undang-Undang Kerahasiaan Resmi dan dijatuhi hukuman tujuh tahun penjara pada September lalu.
Dua wartawan kantor
PBB: Helikopter Myanmar Tembaki Warga Sipil Rakhine, 7 Tewas
Intensitas konflik di Rakhine dilaporkan meningkat.
JENEWA - Militer Myanmar menembaki warga sipil di negara bagian Rakhine hingga menewaskan tujuh orang dan melukai
Unit Elit Anti-Kejahatan dan Terorisme Bangladesh Tangkap Pengungsi Rohingya yang Hendak ke Malaysia
DUNIA, - Unit Elit Anti-Kejahatan dan Terorisme Bangladesh (RAB) telah menangkap 10 pengungsi asal Rohingya ketika mau berangkat ke Malaysia menggunakan perahu.
Hal
Komentar