Kamis, 22 Januari 2015 08:48:00

Pengawasan Lemah Sehingga Pelumas Palsu Banyak

pelumas. ilustrasi
riauonecom, Jakarta, - Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup mengakui adanya kelemahan pengawasan terhadap pemanfaatan pelumas bekas yang tergolong bahan berbahaya dan beracun sebagai bahan utama pembuatan pelumas palsu.
 
Deputi Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup (Kemenhut LH), Ilham Malik mengatakan sejauh ini pemanfaatan pelumas bekas di luar perizinan kementeriannya sangat sulit diawasi.
 
"Namun demikian banyak yang tidak terdaftar, terutama perusahaan maupun pengepul yang beroperasi mengumpulkan pelumas bekas dari bengkel-bengkel yang jumlahnya banyak di pinggiran jalan," tutur Ilham, Rabu (21/01).
 
Pelumas Impor 
 
Oknum pemalsu diduga tidak hanya memalsukan produk minyak pelumas buatan dalam negeri saja tetapi juga pelumas impor yang laku dipasaran. Modus pemalsuan juga semakin beragam, mulai dari mencampur minyak pelumas asli dengan zat additive, mengolah atau memasak kembali minyak pelumas bekas, hingga mengemas minyak pelumas dengan menggunakan kaleng atau botol plastik bekas dengan label resmi. (*).
 
sumber : bisnisindonesia
Share
Berita Terkait
Komentar
Copyright © 2012 - 2024 riauone.com | Berita Nusantara Terkini. All Rights Reserved.Jasa SEO SMM Panel Buy Instagram Verification Instagram Verified