Rabu, 25 Maret 2015 21:57:00

Perangi ISIS, Pedagang Senjata yang Diuntungkan

DPR
RIAUONE.COM, JAKARTA, ROC, - Ketua Komisi I DPR RI, Mahfudz Siddiq, sangsi bila Indonesia bakal jadi basis The Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). Bahkan, menurut politisi dari Partai Keadilan tersebut, Indonesia jadi basis ISIS, sangat tak mungkin. Pedagang senjata yang diuntungkan oleh konfik bersenjata yang melibatkan ISIS.
 
" Sulit ISIS menjadi negara jika Amerika Serikat dan negara-negara Arab serta Turki tidak setuju. Mereka tidak akan bisa berkembang. Saat ini dengan kondisi ini, yang paling diuntungkan ya pedagang senjata,” kata Mahfudz, di Jakarta, Rabu 25 Maret 2015.
 
Basis ISIS, kata Mahfudz, di Timur Tengah. Mereka memang punya ambisi membangun kekhalifahan. Tapi itu harus dilakukan di negeri-negeri Arab dan dipimpin oleh bangsa Arab. Jadi tidak  mungkin ISIS  akan besar di Indonesia. Sebab untuk ekspansi ke negara lain seperti Indonesia, terlalu jauh.
 
"Mereka hanya berupaya memobilissi kelompok radikal," katanya.
 
Terkait wacana pemerintah, yang akan dituangkan dalam Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) yang khusus mengatur ISIS, Mahfudz keberatan. Ada dua usulan pemerintah yang akan masuk Perppu. Pertama, pemerintah mengusulkan,  kedepan pemerintah bisa mempidanakan seseorang yang diangap membahayakan dan melakukan propaganda. Menurut Mahfudz, ini berbahaya dan bisa disalahgunakan. 
 
“Kasarnya pemerintah bisa melakukan tindakan preemptif dan bisa menahan orang langsung tanpa perlu apa syarat apapun,"katanya.
 
Usulan kedua, kata Mahfudz, terkait dengan penghapusan kewarganegaraan terhadap orang-orang  yang bergabung dengan kelompok teroris seperti ISIS. Menurutnya, ini tak mungkin bisa dilakukan. Kata dia, kebijakan tersebut berbahaya.
 
" Soalnya,  siapa yang akan memberikan label radikal? Ini kan bisa subjektif penilaiannya. Seharusnya memang menggunakan hukum pidana. Tapi masalahnya mereka kalau dituduh melakukan pidana di negara lain, tapi negara ISIS itu kan elum ada," katanya.
 
Selain itu WNI yang bergabung dengan ISIS, setiba disana, mereka akan membuang paspornya. Hukum perang pun tak bisa diterapkan, karena hukum perang ada konvensinya. Mereka yang bergabung dengan ISIS, tak sedang berperang, tapi terlibat konflik senjata yang tak ada aturan mainnya.
 
" Tapi memang harus diakui bahwa jika mereka dibiarkan masuk ke Indonesia kembali akan beresiko," kata Mahfudz. (yan/roc).
Share
Berita Terkait
  • 5 bulan lalu

    Menakutkan, Krisis Populasi Thailand Makin Parah, Rakyat-nya Perlahan Didominasi Lansia


    DUNIA,  - Thailand menjadi salah satu negara dengan peningkata
  • 12 bulan lalu

    Kenapa Bank ini Bangkrut, Berikut Profil Dua Bank yang Bangkrut Tahun Ini, Salah Satunya Gabungan 15 BPR

    BISNIS, - Terdapat dua bank yang bangkrut atau tutup sepanjang tahun ini, berdasarkan L
  • 2 tahun lalu

    Jum'at Berkah Sediakan Sarapan Gratis Yang Dilaksanakan Oleh Bhayangkari Ranting Ujungbatu

    Rokan Hulu, RiauOne.Com - Jum'at Berkah Bhayangkari Ranting Ujungbatu sediakan sarapan gratis untuk masyarakat umum, yang dilaksanakan di halaman Mapolsek Ujungbatu pada ha

  • 2 tahun lalu

    Ngeri-nya Pesawat di Bakar, Pilot Susi Air Disandera KKB Papua

    NASIONAL, - Captain Philip Mehrtens, pilot pesawat Susi Air, disandera kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua, Egianus Kogoya, sebagai tahanan politik.

    Penampakan Philip

  • Komentar
    Copyright © 2012 - 2024 riauone.com | Berita Nusantara Terkini. All Rights Reserved.Jasa SEO SMM Panel Buy Instagram Verification Instagram Verified