• Home
  • Kilas Global
  • Peringatan Hari AIDS, Sunat Rasul atau Khitan Persempit Risiko Penularan HIV AIDS?
Senin, 04 Desember 2017 09:06:00

Peringatan Hari AIDS, Sunat Rasul atau Khitan Persempit Risiko Penularan HIV AIDS?

MEDICINE, - Tren khitan atau sunat atau sirkumsisi saat ini makin populer di luar negeri. Tak hanya untuk alasan keagamaan atau budaya, tetapi khitan baik untuk alasan kesehatan. Beberapa tahun terakhir penelitian menyebutkan khitan bisa mempersempit atau mengurangi risiko HIV AIDS.
 
Dalam momentum Hari AIDS Sedunia 1 Desember, para pria yang belum dikhitan bisa mempertimbangkan untuk melakukan khitan. Sirkumsisi beberapa tahun terakhir menarik perhatian luar biasa di dunia Barat. Bukti-bukti ilmiah dari manfaat sirkumsisi dapat bermanfaat bagi kesehatan.
 
Di antaranya, mengurangi risiko terjadinya infeksi saluran kemih, mengurangi risiko penularan penyakit menular seksual terutama pada laki-laki, mencegah terjadinya kanker penis, dan mengurangi risiko kanker serviks pada perempuan (partner seksual), serta mencegah penularan infeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Human Papilloma Virus (HPV).
 
Meski memiliki manfaat yang luar biasa, isu nyeri masih dijadikan momok menakutkan sekaligus penghalang dilakukannya sirkumsisi pada pria. "Banyak sekali tulisan riset membuktikan bahwa sunat itu bermanfaat mengurangi risiko terjadinya infeksi silang. Salah satunya infeksi HIV," kata Pendiri Rumah Sunatan, Dr. Mahdian Nur Nasution, SpBS, Jumat (1/12).
 
Sebagai contoh, kata Mahdian, ada salah satu jurnal menyebutkan laki-laki yang tak disunat di Afrika berisiko 4x lipat lebih besar dari laki-laki yang sudah dikhitan. Mahdian menjelaskan HIV/AIDS menular akibat adanya darah atau plasma yang menularkan dari satu ke yang lain.
 
"Jadi ketika terjadi cedera saat hubungan, itu kan ada gesekan. Saat terjadi iritasi di Miss V akan mengakibatkan cairan HIV pada sperma, masuk ke pasangannya. Jadi infeksi," paparnya.
 
Jika pria sudah dikhitan, maka risiko gesekan akan lebih sedikit, lipatan akan lebih kecil. Otomatis risiko penularan menjadi lebih kecil. (*)
Share
Berita Terkait
  • 8 tahun lalu

    2016, Temukan 27 Kasus Baru Penderita HIV, 14 Positif AIDS

    PELALAWAN - Saat ini, penyebaran kasus HIV dan AIDS dikabupaten Pelalawan telah memasuki tahap yang sangat mengkhawatirkan. Pasalnya, jelang peringatan hari AIDS sedunia ya
  • 8 tahun lalu

    Antisipasi Penularan HIV/AIDS Begini Cara dari Dinkes Inhil

    INHIL, RIAU, - Diaula Hotel Inhil Pratama, Dinas Kesehatan bekerjasama dengan Komisi Penanggulangan Aids ( KPA ) menggelar Pertemuan evaluasi semester Program HIV-AIDS Di K
  • 9 tahun lalu

    Siswa SMK Petalongan Ikuti Penyuluhan HIV AIDS dan Napza

    RIAUONE.COM, INHIL - Sebanyak 78 siswa kelas 1 dan 2 SMK Pesantren Tebu Ireng Desa Petalongan mengikuti pembinaan Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR) serta penyuluhan
  • 9 tahun lalu

    143 Kasus HIV AIDS Ditemukan di Inhil

    RIAUONE.COM, TEMBILAHAN - Sebanyak 143 kasus HIV AIDS ditemukan di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil). Ini artinya, dengan jumlah kasus terhitung sejak akhir tahun 2015 lalu
  • Komentar
    Copyright © 2012 - 2024 riauone.com | Berita Nusantara Terkini. All Rights Reserved.Jasa SEO SMM Panel Buy Instagram Verification Instagram Verified