- Home
- Kilas Global
- Pria Muslim dan Yahudi ini Ibadah Bersama, ini Berita-nya
Senin, 13 April 2020 15:38:00
Pria Muslim dan Yahudi ini Ibadah Bersama, ini Berita-nya
DUNIA, - Sebuah foto perlambang keharmonisan beragama muncul di medsos di tengah wabah corona. Foto tersebut memperlihatkan seorang pria Muslim dan Yahudi berdoa bersama, dengan caranya masing-masing.
Dalam foto yang diunggah Reuters itu terlihat dua anggota paramedis ambulans Israel. Mereka menepikan kendaraan, lalu masing-masing berdoa di pinggir jalan.
Yang Muslim menggelar sajadah lalu salat, sementara yang Yahudi mengenakan selendang dan berdoa. Keduanya beribadah saling membelakangi, namun berada di tempat dan waktu yang sama.
Foto itu kemudian viral dan menuai pujian di media sosial. Kebanyakan mengatakan ini adalah gambaran yang seharusnya saat wabah corona, yakni persatuan: satu sebagai umat manusia, satu sebagai umat Tuhan, melawan musuh yang sama.
Reuters menuliskan, peristiwa itu terjadi pada 24 Maret lalu di kota Beersheba, selatan Israel. Kedua pria dalam foto adalah anggota paramedis dari lembaga Magen David Adom (MDA).
Pria Muslim dalam foto itu bernama Zoher Abu Jama, sementara pria Yahudi adalah Avraham Mintz. Abu Jama, 39, adalah sukarelawan medis asal kota Rahat, ayah dari tujuh anak. Sementara Mintz, 42, relawan asli kota Beersheba, ayah dari sembilan anak.
Kepada CNN, mereka mengatakan peristiwa itu terjadi ketika mereka baru saja memeriksa kondisi pria 77 tahun yang menelepon tim medis.
Saat itu menunjukkan hampir pukul 18.00 dan keduanya menepikan kendaraan untuk ibadah, mumpung lowong. Mereka sadar, waktu longgar hanya akan berlangsung sebentar karena panggilan darurat terus berdatangan di tengah wabah virus corona.
Mintz, seorang Yahudi relijius, berdoa menghadap ke Yerusalem menggunakan syal hitam. Sementara Abu Jama, salat menghadap kiblat di Makkah. Sebenarnya tindakan ini bukan pertama mereka lakukan, tapi baru kali ini difoto.
Mereka ibadah selama 15 menit sebelum kembali melanjutkan pekerjaan. Menurut keduanya, di saat seperti ini, berharap kepada Tuhan adalah yang paling utama.
"Semua orang takut pada virus ini. Begitu juga kami, tapi kami meyakini semua yang terjadi adalah kehendak Tuhan, karunia dari-Nya. Kami berdua meyakini ini," kata Mintz.
Abu Jama mengamininya: "Saya yakini Allah akan membantu kami dan kami akan melaluinya. Kita harus berdoa kepada Tuhan untuk bisa menghadapinya, dan kami akan melalui krisis dunia ini". (*).