JAKARTA, - Ombak Bono, merupakan salah satu tempat wisata di Provinsi Riau yaang sedang gencar-gencarnya dipromosikan oleh Menteri Pariwisata Indonesia, Arief Yahya.

 

Tiga event besar pariwisata di Riau, yakni Festival Bekudo Bono, Bakar Tongkang, dan Pacu Jalur yang akan digelar tahun ini sebagai magnet untuk meningkatkan kunjungan wisatawan sekaligus mempromosikan Riau sebagai destinasi pariwisata ungulan yang berbasis budaya Melayu.

 

Sebagaimana yang sudah dikatakan oleh Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman, "Sejumlah peselancar mancanegara sudah membuktikannya, karena Bono mempunyai gelombang sungai terbaik di dunia Kini bagaimana kita menghadirkan Bono atas keunikannya," ujarnya di Jakarta.

 

Menurut Kadispar Provinsi Riau Fahmizal, "Banyak turis asal Australia, Perancis, dan Rusia puas sekali berselancar karena mereka menikmati sekali gelombang Bono ini. Bulan Mei tahun 2016, Australia mencatat rekor surfing sekalam 1,2 jam dan berselancar sejauh 17,2 kilo," ujarnya.

 

Uniknya, saat bulan purnama gelombang ini bisa mencapai dua sampai enam meter. Dalam satu bulan, Ombak Bono ini selalu ada, tetapi hanya dua hari saja yang tidak ada fenomena alam ini, tetapi setiap tahunnya ada.

 

"Pokoknya, asal laut pasang itu akan terjadi ombak. Semisal, dalam satu hari bisa terjadi dua kali gelombang itu. Jadi, jika jam 12.00 siang atau jam 13.00 siang WIB. Pasti, nanti malam, akan terjadi lagi ombak tersebut pada jam segitu pula," kata Kadispar. dilansir industryco Sabut hari ini.

 

Kadispar melanjutkan, "Saya pernah mengobrol dengan para peselancar, kebanyakan dari mereka sudah berselancar di lima gelombang terbesar di dunia. Kata mereka, yang terbaik itu di Indonesia. Mereka sebut itu 'Seven Ghost' (Tujuh Hantu), karena ada tujuh gelombang, kalau di Amazon cuma satu gelombang."

 

"Jadi kita sudah menang banget dari sungai Amazon," pungkas Kadispar Riau Fahmizal. (*/ind).