• Home
  • Kilas Global
  • Rekaman Lensa Leluhur Menunaikan Ibadah Haji Tahun 1800-an yang Diabadikan Snouck Hurgronje
Minggu, 11 September 2016 08:05:00

Rekaman Lensa Leluhur Menunaikan Ibadah Haji Tahun 1800-an yang Diabadikan Snouck Hurgronje

Jemaah haji asal Martapura Kalimantan foto dok KITLV -Tropenmuseum
NUSANTARA, - Banyak kisah mengabarkan ibadah haji tempo dulu adalah perjuangan berat. Jemaah calon haji dari Indonesia harus pergi pulang Tanah Suci Mekkah selama berbulan-bulan. 
 
Maklum, mereka harus naik kapal laut menuju Tanah Suci, lalu selama di Tanah Suci harus jalan kaki atau naik unta untuk menuju tempat-tempat yang jadi rukun haji.
 
Zaman dulu tentu juga belum ada kamera secangggih sekarang. Jadi, jangan harap kakek-neneknya kakek-nenek kita alias para leluhur itu saat ibadah haji punya dokumentasi foto bagus.
 
Di dunia fotografi, khususnya terkait ibadah haji pada tahun 1880-an, ada tiga nama fotografer terkenal. Mereka bisa disebut sebagai dokumentator pertama ibadah haji untuk para jamaah dari Indonesia. Ratusan dokumentasi foto mereka masih tersimpan hingga kini.
 
Mereka adalah Mohamad Sadiq Bey dari Mesir, Abdul Ghaffar bin Abdul Rahman al Baghdadi dari Mekah, dan Snouck Hurgronje, orang Belanda yang dalam sejarah dikenal dipakai penjajah Belanda untuk menaklukkan Aceh dengan penyamaran sebagai ulama dan ahli Islam.
 
Snouck Hurgronje memakai nama samaran Abdul Ghaffar, kebetulan sama dengan nama fotografer kedua). Ketiga fotografer ini saling kenal. Namun Snouck lebih karib dengan Abdul Ghaffar.
 
Foto rombongan calon haji Indonesia tahun 1800-an mungkin sudah banyak dipajang internet dan diunduh sejumlah pihak. Itulah foto-foto pertama tentang rombongan calon haji Indonesia saat di Mekah.
 
Posenya hampir sama: berdiri, duduk di bangku, jongkok, dalam kelompok kecil, berdasar daerah asal rombongan (dari Sumatera sampai Sulawesi dan pulau-pulau kecil lainnya). Khusus foto calon haji Indonesia, semua hasil kerja Snouck Hurgronje, si ”musang berbulu domba”. Hurgronje masuk ke Mekah, membawa peralatan kamera yang lebih canggih (untuk era itu) ketimbang Sadiq Bey dan Abdul Ghaffar.
 
Berikut foto-foto jemaah haji dari beberapa daerah di Indonesia yang diabadikan ketiga fotografer tersebut dan tersimpan di Tropen Museum, Nederland. (*/net).
source : teraslampung/potretnews.
 
 
Share
Berita Terkait
Komentar
Copyright © 2012 - 2024 riauone.com | Berita Nusantara Terkini. All Rights Reserved.Jasa SEO SMM Panel Buy Instagram Verification Instagram Verified