- Home
- Kilas Global
- Rini Rombak Direksi Pertamina
Rabu, 16 Agustus 2017 15:31:00
Rini Rombak Direksi Pertamina
BISNIS, — PT Pertamina (Persero) menambah dua pos direksi baru, yakni Direktur Manajemen Aset dan Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Risiko sehingga total direksi menjadi sembilan dari sebelumnya hanya tujuh kursi.
Dalam keterangan resmi di laman Kementerian Badan Usaha Milik Negara, Rabu (15/8), perombakan itu berdasarkan Salinan Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Selaku Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pertamina Nomor: SK-160/MBU/08/2017. Surat Keputusan Menteri BUMN Rini Soemarno itu mengatur tentang keputusan pemberhentian, perubahan nomenklatur jabatan, pengalihan tugas, dan pengangkatan anggota-anggota direksi perusahaan perseroan PT Pertamina.
Dalam penyerahan surat tersebut, hadir Deputi Bidang Infrastruktur Bisnis Kementerian BUMN Hambra, Direksi dan Komisaris PT Pertamina (Persero) beserta pegawai di lingkungan Kementerian BUMN. Melalui penyerahan surat keputusan itu, Menteri BUMN Rini Soemarno melakukan sejumlah perubahan.
Pertama, penambahan dua jabatan baru yakni Direktur Manajemen Aset dan Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Risiko sehingga total direksi menjadi sembilan dari tujuh kursi.
Kedua, memberhentikan dengan hormat Rachmad Hardadi dari posisi Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia.
Ketiga, Rini mengangkat Ardhy N. Mokobombang sebagai Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia dan Gigih Prakoso sebagai Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Risiko.
Keempat, menugaskan Dwi Wahyu Daryoto sebagai Direktur Manajemen Aset Perusahaan sekaligus Direktur SDM, Teknologi Informasi, dan Umum sampai ditunjuk Direktur SDM yang baru serta mengubah posisi Direktur Keuangan dan Strategi Perusahaan yang ditempati Arief Budiman menjadi Direktur Keuangan.
Sementara itu, untuk posisi lainnya tak berubah yakni Direktur Hulu Syamsu Alam, Direktur Gas Yenni Andayani, Direktur Pemasaran Muchamad Iskandar, dan Direktur Pengolahan Toharso.
Deputi Bidang Infrastruktur Bisnis Hambra mengatakan penambahan kursi baru di jajaran direksi merupakan bagian dari agenda restrukturasi di Pertamina. Diharapkan dengan perombakan tersebut bisa memberikan dampak positif terhadap kinerja perseroan. Menurutnya, Pertamina memerlukan optimalisasi aset masih perlu perhatian dan perbaikan yang lebih serius.
Tujuannya, agar aspek teknologi informasi dan perencanaaan semakin kuat dalam mendukung gerak perusahaan. Selain itu, besarnya nilai aset menjadi pertimbangan pentingnya posisi Direktorat Manajemen Aset yang diharapkan dapat menjaga dan mengamankan aset dari okupasi pihak ketiga, penyelesaian permasalahan aset tetap, serta meningkatkan optimalisasi aset yang pada akhirnya akan meningkatkan kinerja perusahaan.
“Dengan penunjukan ini, kita mengharapkan perubahan mendasar di bidang SDM dan manajemen aset. Penunjukan ini berangkat dari keinginan untuk fokus pada penanganan SDM dan aset di Pertamina yang begitu besar sehingga kinerja perusahaan bisa lebih optimal,” ujarnya. (bis/net/roc).
Share
Berita Terkait
Komentar