Jumat, 04 Juli 2014 16:17:00

Rupiah Melemah, Penyelundupan BBM Semakin Marak

truk BBM.
riauone.com, - Menteri Keuangan, M. Chatib menduga penurunan volume impor BBM tidak signifikan karena penyelundupan BBM subsidi ke luar negeri masih berlangsung, bahkan kian marak seiring dengan pelemahan rupiah.
 
Dia menjelaskan depresiasi rupiah membuat disparitas antara harga BBM domestik dengan harga internasional kian lebar. Orang pun menangguk untung lebih besar jika menjual BBM subsidi ke luar negeri. "Sekarang dengan kurs yang melemah, gap-nya semakin besar sehingga insentif untuk melakukan smuggling kembali muncul. Akibatnya, volumenya naik," kata Chatib seperti dilaporkan Bisnis Indonesia, Jum'at (04/07).
 
Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan volume impor migas sepanjang 5 bulan pertama hanya turun 1,4% dibandingkan periode sama tahun lalu. Impor hasil minyak berkurang 3% menjadi 11,4 juta ton. Impor minyak mentah malah naik 1,2% menjadi 6,8 juta ton. Realisasi volume impor yang belum banyak berubah itu menandakan konsumsi BBM di dalam negeri ‘kebal’ terhadap penaikan harga premium dan solar menjadi Rp 6.500 dan Rp 5.500 per liter itu Juni tahun lalu.
 
Bank Indonesia melihat kenaikan harga BBM bersubsidi medio tahun lalu tidak cukup signifikan mengurangi impor BBM, tercermin dari volume impor migas Januari-Mei yang hanya turun kurang dari 2%. (*)
Share
Berita Terkait
Komentar
Copyright © 2012 - 2025 riauone.com | Berita Nusantara Terkini. All Rights Reserved.Jasa SEO SMM Panel Buy Instagram Verification Instagram Verified