• Home
  • Kilas Global
  • SPBU Tak Jual Premium Lagi, Walau Mahal Konsumen Terpaksa ke Pertalite
Selasa, 27 Maret 2018 08:01:00

SPBU Tak Jual Premium Lagi, Walau Mahal Konsumen Terpaksa ke Pertalite

NASIONAL, - Konsumen seolah tak punya pilihan. Di saat, PT Pertamina (Persero) menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite Rp 200/liter pada Sabtu (24/3/2018) menjadi Rp 7.800, keberadaan Premium juga dirasakan mulai sulit didapat.
 
Contohnya seperti di SPBU MT Haryono yang sejak awal tahun ini sudah tak lagi menjual Premium.
 
Hal tersebut dirasakan salah satu konsumen Pertalite Wahyudi. Ia menceritakan bagaimana ia berpindah ke Pertalite lantaran sulit mendapatkan Premium.
 
"Dulu kan pakai Premium karena sekarang (Premium) nggak ada jadi pakai Pertalite," kata dia kepada detikFinance, di SPBU MT Haryono, Senin (26/3/2018).
 
Baca Juga :  Yang Benar Saja, Pertamina Klaim Peminat Premium Terus Turun?
 
Menurut Wahyudi, tak masalah harus merogoh kocek yang lebih dalam asal ada kepastian pasokan.
 
"Nggak apa-apa yang penting tersedia dan terjangkau," kata dia
 
Konsumen lainnya bernama Tri Hima mengungkapkan, ada hikmah yang ia dapat dari perpindahan dari menggunakan Premium ke Pertalite.
 
"Kan Premiumnya sejak Pertalite ada pelan-pelan nggak ada. Yang penting (BBM) ada dan bisa dibeli. Sekarang pakai Pertalite juga bagus, mesin motor nggak gampang panas yang penting ada," papar dia.
 
Selain itu Tri Hima menjelaskan penggunaan Pertalite lebih membuat kendaraan lebih nyaman digunakan.
 
"Pokonya tarikannya beda," kata dia. 
 
Sementara itu sebagai informasi untuk harga beberapa jenis BBM yaitu jenis Pertalite 90 saat ini Rp 7.800, Pertamax 92 Rp 8.900, Pertamax Turbo 98 Rp 1100, Biosolar Rp 5150, Pertamina Dex Rp 10.000, Vigas Rp 5.500
 
Sebelumnha menurut VP Corporate Communication Pertamina, Adiatma Sardjito, kenaikan tersebut berlaku sejak Sabtu (24/3/2018).
 
"Iya Rp 200. Kenaikan mulai tadi pagi mulai jam 00.00, supaya hitungnya gampang," ujar Adiatma kepada detikFinance, Sabtu (24/3/2018).
 
Dia menjelaskan, Pertamina menaikkan harga Pertalite lantaran harga minyak dunia sudah tinggi. Adiatma mencontohkan minyak mentah jenis brent sudah US$ 65/barel.
 
Kenaikan harga minyak dunia, kata Adiatma, langsung terasa dampaknya ke harga BBM.
 
"Itu, harga minyak dunia adalah komponen yang tidak bisa kita kendalikan. Dampaknya ke BBM itu langsung terasa," terangnya.
 
Adiatma menambahkan kenaikan harga itu tidak akan mempengaruhi jumlah konsumen BBM yang sekarang mulai beralih ke bensin yang dengan RON (Research Octane Number) 90-an ke atas. Pertalite memiliki kandungan RON 90.
 
Konsumen tentu akan menyesuaikan jenis BBM dengan mesin kendaraannya sehingga tidak mudah rusak.
 
"Kalau diisi dengan yang lebih rendah/lebih jelek akan lebih banyak ruginya daripada untungnya. Mesinnya rusak, nggak ada tarikannya, karena memang tidak sesuai kebutuhan mesin," tutur Adiatma. (dtc/roc/*).
Share
Berita Terkait
  • 7 jam lalu

    Kepala Desa Pasir Kelampaian, Sianyur, Jalin Visi Membangun Desa Mandiri Berlandaskan Pertanian dan Teknologi

    RIAUONE, Inhu - Kepala Desa Pasir Kelampaian Sianyur, yang telah menunjukkan komitmen dan kerja keras dalam mewujudkan Desa Mandiri, menerima penghargaan d

  • 13 jam lalu

    Kantor Desa Bongkal Malang Dirusak dan Digembok, Kepala Desa Akan Tempuh Jalur Hukum

    RIAUONE, Inhu - Kerusuhan kembali terjadi di Kantor Desa Bongkal Malang Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu)-Riau Senin (25/11/2024). Segerombolan orang melakukan aksi perseku

  • Komentar
    Copyright © 2012 - 2024 riauone.com | Berita Nusantara Terkini. All Rights Reserved.Jasa SEO SMM Panel Buy Instagram Verification Instagram Verified