- Home
- Kilas Global
- Satu Lagi Alasan Sehat Perlunya Mengurangi Nasi Putih
Minggu, 13 Maret 2016 11:17:00
Satu Lagi Alasan Sehat Perlunya Mengurangi Nasi Putih
JAKARTA, - Selama ini asupan karbohidrat berlebihan dikenal menyebabkan kegemukan. Studi baru menemukan, karbohidrat, khususnya dengan indeks glikemik tinggi, tak baik untuk kesehatan paru-paru.
Contoh karbohidrat indeks glikemik tinggi adalah roti putih, corn flakes, mi, dan nasi putih. Kebanyakan orang mengasup karbohidrat ini dalam jumlah cukup tinggi karena bersifat mengenyangkan.
Indeks glikemik adalah pengukur kuantitas karbohidrat dan didefinisikan dengan seberapa cepat gula darah naik setelah memakannya. Teorinya, makanan indeks glikemik tinggi memicu kadar gula darah dan insulin jadi lebih tinggi. Akibatnya, meningkatlah kadar sejenis hormon yang disebut insulin-like growth factors (IGF). IGF tinggi ini sebelumnya dibuktikan berisiko lebih tinggi menyebabkan kanker paru-paru.
Sekitar 12 persen orang yang meninggal karena kanker paru ternyata bukanlah perokok. Namun, tampaknya mereka berisiko terkena gara-gara asupan karbohidrat itu.
Pemimpin penelitian Dr Stephanie Melkonian dari University of Texas MD Anderson Cancer Center mengatakan,"Kami mengamati 49 persen peningkatan risiko kanker paru-paru di antara mereka yang mengonsumsi makanan indeks glikemik tinggi dibandingkan indeks glikemik lebih rendah."
Penemuan ini menyarankan mengurangi asupan makanan tinggi indeks glikemik akan mengurangi risiko kita terkena kanker paru-paru. Sebagai gantinya, kita dapat mengonsumsi karbohidrat kompleks seperti roti gandum, pasta gandum atau nasi merah.
Namun studi juga menemukan kandungan glikemik, tidak ada hubungannya dengan risiko kanker paru-paru. Hal ini menggarisbawahi bahwa rata-rata kualitas, bukan kuantitas karbohidrat yang dikonsumsi yang mengatur risiko kanker paru-paru.
Studi baru ini diterbitkan di jurnal Cancer Epidemiology, Biomarkers & Prevention. Studi ini merupakan yang terbesar untuk menyelidiki potensi hubungan antara indeks glikemik dan kanker paru-paru.
Penelitian ini juga yang pertama membuktikan indeks glikemik lebih bermakna berhubungan dengan risiko kanker paru-paru di sub kelompok spesifik, termasuk di antaranya mereka yang tak merokok dan mereka yang memiliki sub jenis karsinoma sel skuamosa.
Studi-studi sebelumnya menemukan pola makan berperan pada risiko seseorang terkena kanker paru-paru. diet kaya buah dan sayur ditemukan menurunkan risiko. Sementara konsumsi daging merah, lemak jenuh, produk susu meningkatkan risiko.
Studi ini merekomendasikan kita untuk membatasi makanan dan minuman tinggi indeks glikemik. Dr Wu mengatakan,"Di samping menjaga gaya hidup sehat seperti menghindari rokok, membatasi konsumsi alkohol dan rajin olahraga,mengurangi konsumsi makanan dan minuman tinggi indeks glikemik berarti menurunkan risiko kena kanker paru-paru." (*)
source: KOMPAS
Share
Berita Terkait
Komentar