• Home
  • Kilas Global
  • Semakin Kaya dan Semakin Miskin, Hashim Bicara Ketimpangan di RI: 10 Keluarga Lebih Tajir dari 114 Juta Orang
Jumat, 25 Oktober 2024 14:14:00

Semakin Kaya dan Semakin Miskin, Hashim Bicara Ketimpangan di RI: 10 Keluarga Lebih Tajir dari 114 Juta Orang


NASIONAL, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus adik Presiden Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo, berbicara masalah ketimpangan di Indonesia. Salah satu yang disorot adalah pertumbuhan orang kaya yang dinilai sangat pesat.
Menurutnya, 10 orang terkaya di Indonesia lebih kaya dari 114 juta orang lainnya. Hal tersebut berdasarkan apa yang disampaikan oleh Presiden Prabowo.

"Dan yang lebih prihatin lagi, orang kaya dan terkaya di Indonesia bertambah luar biasa cepat dan besar. Waktu itu Pak Prabowo katakan, 10 keluarga kaya di Indonesia lebih kaya dari 114 juta orang Indonesia," tutur Hashim dalam diskusi di Menara Kadin, Jakarta Selatan, Rabu (23/10/2024).

"50 keluarga terkaya di Indonesia itu, dan saya kira itu termasuk keluarga saya dan Prabowo mungkin. Kita akui," tambahnya.

Hashim juga menyoroti kinerja pertumbuhan ekonomi Indonesia dan penurunan angka kelas menengah. Menurutnya, meski pertumbuhan ekonomi tembus 5% namun jumlah kelas menengah turun 9%.

"Apa yang Prabowo sampaikan ke tim ekonomi, tim kabinet baru, digambarkan satu masalah yang amat mendasar. Walaupun ada pertumbuhan 5% tapi 9% turun yang kelas menengah," katanya

Hashim menambahkan, dari data yang diterimanya ada sekitar 160 juta orang Indonesia yang tergolong miskin. Mereka seharusnya bisa disejahterakan, sebab akan berdampak positif pada dunia usaha.

"Dan menurut data yang kami terima ada 44 juta keluarga miskin, kali tiga-empat, berarti 160 juta orang Indonesia tergolong miskin. Semakin kita sejahterakan mereka, kita dunia usaha beruntung," sebutnya.

Ia menilai jika mayoritas rakyat sejahtera maka mereka tidak akan membawa uang ke luar negeri. Kekayaan mereka akan dihabiskan di Indonesia sehingga menguntungkan para pengusaha.

"Rakyat kita sudah sejahtera, mereka tidak akan bawa uang lari ke Hong Kong atau Shanghai, atau Jenewa Swiss. Tidak, mereka uangnya berputar di sini dan mereka spendingnya akan benefit ke kita semua," tutupnya. **

Share
Komentar
Copyright © 2012 - 2024 riauone.com | Berita Nusantara Terkini. All Rights Reserved.Jasa SEO SMM Panel Buy Instagram Verification Instagram Verified