• Home
  • Kilas Global
  • Sengketa Lahan Sawit PTPN V Riau, Ribuan Warga Kampar Turun ke Kebun
Rabu, 02 Oktober 2013 17:16:00

Sengketa Lahan Sawit PTPN V Riau, Ribuan Warga Kampar Turun ke Kebun

ilustrasi


riauone.com, Pekanbaru, Riau - Sengketa lahan antara Warga Desa Senama Nenek dengan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) V di Kecamatan Tapung Hulu, Kabupaten Kampar, Riau, kembali memanas. 

Sekiat 1.000 warga desa tiga hari terakhir mengepung areal sengketa seluas 2.800 hektar (ha) yang dijadikan kebun kelapa sawit oleh perusahaan itu selama m 20 tahun.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Media Indonesia, Rabu (2/10), aksi warga Desa Senama Nenek dilakukan dengan tuntutan pengembalian lahan sengketa milik warga yang dicaplok PTPN V sejak 1993.

Menurut warga, PTPN V mengambil alih pengelolaan lahan seluas 2.800 ha itu menjadi kebun kelapa sawit tanpa mengantongi izin hak guna usaha (HGU).

Warga desa yang tergabung dalam Komando Pagar Negeri Bumi Riau (PNBR) itu mengancam mengambil alih paksa lahan sengketa tersebut jika PTPN V tidak mempunyai itikad baik untuk mengembalikan pengelolaan lahan kepada warga. 

Ketua PNBR Tengku Meiko Sofyan mengatakan konflik lahan yang berkepanjangan di PTPN V diduga terjadi akibat adanya kepentingan pihak tertentu. "Ada yang bermain di sini. Itu yang perlu dibongkar. Makanya masalah ini tak pernah selesai sampai 20 tahun," tegas Meiko.

Dalam pengepungan itu, pihak PTPN V tidak memberikan celah sedikitpun bagi warga Senama Nenek untuk masuk ke lahan konflik. Seluruh pintu masuk ke dalam areal perkebunan kelapa sawit itu dijaga ketat.

Empat akses masuk utama menuju Kebun Kencana PTPN V ditimbun dengan tanah. Sedangkan portal dipasang untuk menutup jalan poros perkebunan. Adapun ratusan karyawan berpencar dan disiagakan di setiap pintu masuk.

Para karyawan dibekali dengan berbagai senjata tajam maupun tumpul dan siap menghadang warga. Sementara itu, ribuan warga masih tertahan di luar areal perkebunan. 

Sejumlah polisi dari Polres Kampar disiagakan dari dalam areal perusahaan. Kapolres Kampar Ajun Komisaris Besar Ery Apriyono yang turun langsung dalam pengamanan PTPN V mengatakan pihaknya berupaya mencegah bentrok. 

Ia juga meminta warga membubarkan diri dan meninggalkan lokasi. "Kami minta warga agar membubarkan diri. Persoalan sengketa akan diselesaikan dengan cara perundingan," ujar Ery.(metrotvnews/roc)
Share
Komentar
Copyright © 2012 - 2024 riauone.com | Berita Nusantara Terkini. All Rights Reserved.Jasa SEO SMM Panel Buy Instagram Verification Instagram Verified