• Home
  • Kilas Global
  • Sepekan ini Aroma Asap Gambut di Riau Kembali Menyengat, Welcome Back Karhutla
Jumat, 27 Oktober 2017 08:11:00

Sepekan ini Aroma Asap Gambut di Riau Kembali Menyengat, Welcome Back Karhutla

RIAU, NUSANTARA, - Sudah beberapa pekan ini beberapa daerah di Riau mulai berasap, aroma asap gambut pun di pagi hari terasa pekat, anak-anak hingga orang dewasa mulai terserang gangguan pernafasan seperti filek dan sulit bernafas.
 
Jarak pandang dari pagi hingga petang nampak kabur, terbatas, karena udara berisi asap sehingga jarak pandang pun terbatas, bau asap gambut di mana-mana, kondisi ini tidak menghambat aktivitas belajar mengajar anak-anak sekolah dasar, SMP, hingga SLTA.
 
Seperti biasa di pagi hari anak-anak masih berbondong-bondong ke sekolah, jalanan masih sibuk dengan para orang tua yang mengantarkan anak nya, halaman sekolah pagi ini pukul 7 kurang masih sangat sesak. Sekolah negeri sekolah swasta masih sama sibuk nya, anak-anak berlari di halaman sekolah di kabut asap, kabut dari jauh hanya nampak samar-samar.
 
Seorang ibu rumah tangga Rita (38) warga Dumai Riau Jumat (27/10/2017) mengaku akhir-akhir ini kondisi kesehatan nya dan anak-anak nya mulai menurun. " Anak bersin-bersin flu batuk, di malam hari susah tidur karena susah nafas, saya sama saja dengan 4 anak saya yang masih kecil-kecil, saya walaupun sudah dewasa tapi badan saya tidak sehat juga, flu, batuk, bersin-bersin, kalau sudah begini badan jadi tidak enak mau demam," kata Rita kepada riauone Jumat pagi ini.
 
Kondisi saat ini, perkebunan kelapa sawit atau pun pabrik kertas sama banyak - nya di Riau, seperti tahun lalu, kebakaran lahan itu banyak terjadi di lahan sawit dan tanaman akasia, atau hutan yang izin nya sudah milik perusahaan kertas.
 
Publik mungkin mengerti dan tau perusahaan kertas apa yang ada di Provinsi Riau, silakan Googling aja di dunia maya, searching pasti keluar semua.
 
Walaupun sering kali terjadi penolakan kepada perusahaan kertas, sawit, karena kebakaran lahan sering terjadi, namun izin-izin perusahaan raksasa yang bermodal raksasa itu di keluarkan pusat dalam hal ini sekelas Dirjen atau menteri.
 
Lagi-lagi penduduk riau jadi korban-nya, Rita dan ibu rumah tangga lain nya yang mempunyai anak dua, tiga maupun enam sama-sama menanggung derita kabut asap.
 
" Anak saya sudah 3 hari ini filek, batuk, ispa, badan meriang, saya juga filek, flu, demam karena cuaca buruk," kata Heny Jumat pagi ini.
 
Sejarah Karhutla di Provinsi Riau jangan di tanya, sekali lagi silakan googling saja di Dunia Maya. (zar).
 
Share
Berita Terkait
Komentar
Copyright © 2012 - 2024 riauone.com | Berita Nusantara Terkini. All Rights Reserved.Jasa SEO SMM Panel Buy Instagram Verification Instagram Verified