riauone.com Singapura - Tingkat kabut asap di Singapura kemarin malam mencapai titik tertingi. Hal tersebut mendorong pemerintah setempat untuk menjalankan rencana menggunakan citra satelit untuk mengidentifikasi perusahaan yang terlibat dalam pembakaran lahan di pulau Sumatera.

Seperti dilansir oleh Bloomberg, Kamis (20/6/2013) Indeks pencemaran Singapura melonjak menjadi 321 pada pukul 10 malam kemarin waktu setempat. Badan Lingkungan Hidup Nasional, atau NEA, mengatakan di situsnya jika pencemaran itu telah memecahkan rekor angka polusi. 

Angka polusi di atas 300 dianggap "berbahaya", tetapi keadaan telah menurun menjadi "tidak sehat" dengan lndeks pencemaran 137 pada pukul 06.00 waktu Singapura.

Menurut pemerintah Singapura, Semenanjung Malaysia telah terganggu selama puluhan tahun oleh kebakaran hutan di Sumatera bagian barat dan Kalimantan. Asap bisa mengganggu industri jasa di kota ini, seperti jasa pariwisata. The Gardens by the Bay, sebuah taman di pusat Singapura, mengatakan di situsnya akan menutup beberapa atraksi jika indeks polusi di atas 100.

Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong mengatakan dalam sebuah posting Twitter dia "kecewa" dengan indeks polusi kemarin dan berencana untuk bertemu menterinya "hal pertama" di pagi hari untuk memperbarui rencana pada situasi sebelum konferensi pers. Angkatan bersenjata Singapura menghentikan semua pelatihan di luar dengan batas waktu yang belum ditentukan dan semua tentara telah diberi masker.(dtc/roc)