• Home
  • Kilas Global
  • Suhu Ekstrim, Sampai Kapan Cuaca Terik dan Suhu Panas di Indonesia Berlangsung? Ini Kata BMKG
Rabu, 30 Oktober 2024 16:39:00

Suhu Ekstrim, Sampai Kapan Cuaca Terik dan Suhu Panas di Indonesia Berlangsung? Ini Kata BMKG


NASIONAL, - Sejumlah wilayah Indonesia mengalami cuaca terik dengan suhu panas maksimum harian yang mencapai 37-38,4 derajat Celsius. Berdasarkan analisis tim ahli meteorologi BMKG, suhu panas tertinggi tercatat melanda wilayah Larantuka, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur yang mencapai 38,4 derajat Celcius pada Senin (28/10/2024) siang, dikutip dari Antara.

Ketua Tim Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca Fenomena Khusus BMKG Miming di Jakarta mengatakan, suhu panas maksimum lebih dari 37-37,8 derajat Celcius tercatat di wilayah Majalengka, Semarang, dan Bima di Nusa Tenggara Barat yang sudah berlangsung 24 jam terakhir. Pada saat yang sama, tim meteorologi BMKG juga menganalisis suhu panas maksimum mencapai 35,4-36,4 derajat Celcius yang melanda:

Lampung Bulungan di Kalimantan Utara Sikka di Nusa Tenggara Timur Sidoarjo di Jawa Timur Pekanbaru di Riau Palembang di Sumatera Selatan.

Penjelasan BMKG Ketua Tim Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca BMKG Ida Pramuwardani mengatakan, suhu terik yang saat ini mendominasi wilayah Indonesia bagian selatan secara umum disebabkan oleh dua faktor utama, yaitu: 1. Gerak semu Matahari Ida menjelaskan, pada Oktober 2024, posisi Matahari secara semu berada lebih dekat dengan wilayah selatan ekuator.

"Hal ini kemudian meningkatkan intensitas radiasi Matahari di wilayah Indonesia, khususnya Jawa, yang menyebabkan suhu terasa lebih panas," ujarnya kepada Kompas.com, Rabu (30/10/2024). 2. Pengaruh siklon tropis Selain gerak semu Matahari, siklon tropis seperti Kong-rey yang baru-baru ini aktif di Samudra Pasifik juga berpengaruh terhadap suhu terik di Indonesia. Pasalnya, siklon tersebut menarik massa udara dari wilayah sekitarnya, termasuk Indonesia.

Dampaknya, wilayah seperti Jawa menjadi lebih kering dan minim awan karena massa udara yang seharusnya membantu pembentukan awan hujan tertarik ke arah pusat siklon. Minimnya awan ini menyebabkan radiasi Matahari yang diterima permukaan Bumi menjadi lebih maksimal.

Sampai kapan suhu panas di Indonesia berlangsung? Ida menyampaikan, cuaca terik dan suhu panas di Indonesia masih akan terjadi dalam beberapa waktu ke depan. Hal ini seiring dengan Siklon Tropis Kongrey yang akan menjauhi wilayah Indonesia dan diprediksi akan melemah, setidaknya hingga awal November 2024. Selain itu, adanya potensi aktifnya gelombang ekuator Rossby dan nilai OLR negatif di wilayah Jawa akan dapat meningkatkan potensi pembentukan awan hujan dalam beberapa hari ke depan.

"Dengan diprediksi mulai turunnya hujan secara konsisten dalam beberapa waktu ke depan, maka suhu permukaan juga diprediksi akan menurun terutama di wilayah Jawa," jelas Ida.

Oleh karena itu, BMKG mengimbau masyarakat di wilayah Jawa hingga NTT untuk waspada terhadap adanya potensi dampak suhu tinggi. Selain itu, senantiasa menjaga kesehatan dengan menghindari aktivitas berlebihan di luar ruangan pada siang hari, memastikan tubuh tetap terhidrasi, dan memantau suhu udara secara berkala. sc:kps

Share
Komentar
Copyright © 2012 - 2024 riauone.com | Berita Nusantara Terkini. All Rights Reserved.Jasa SEO SMM Panel Buy Instagram Verification Instagram Verified