• Home
  • Kilas Global
  • Terjun Jatuh Tapai, Gegare Covid19 Harga CPO Makin Ambles Tak Karuan
Kamis, 17 Juni 2021 09:40:00

Terjun Jatuh Tapai, Gegare Covid19 Harga CPO Makin Ambles Tak Karuan



BISNIS, Kontrak minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) pengiriman Agustus 2021 di Bursa Malaysia Derivatif Exchange berakhir kemarin dan ditutup di RM 3.580/ton.

Memasuki kontrak baru pengiriman September, harga CPO langsung ambles hampir 4%. Hinggaju sesi istirahat siang, kontrak minyak nabati yang ramai ditransaksikan tersebut berada di RM 3.408/ton.

Harga CPO melemah terus belakangan ini mengikuti harga minyak nabati global. Bulan Mei lalu menjadi puncak kenaikan harga minyak nabati. Harganya sampai tembus RM 4.500/ton. 

Usai mencapai level tertingginya dalam lebih dari satu dekade terakhir, harga CPO langsung drop. Namun harga tetap di kisaran RM 4.000/ton. Namun sejak pekan lalu harga drop dan sulit memantul ke level psikologis RM 4.000/ton. Harga malahan lanjut mengalami penurunan. 

Anilkumar Bagani, kepala penelitian broker minyak nabati Sunvin Group yang berbasis di Mumbai, mengatakan harga yang turun disebabkan karena anjloknya permintaan dari India. Selain itu India juga  tidak menurunkan bea masuk seperti yang diharapkan.

India mempertahankan harga impor dasar minyak sawit dan minyak kedelai. Melansir Reuters, bea impor tidak berubah selama dua minggu sebagaimana dikatakan pemerintah dalam sebuah pernyataan Selasa malam.

Beberapa pengamat pasar juga menunjukkan bahwa situasi Covid-19 di India dapat mengurangi permintaan. India adalah importir utama CPO, dan memiliki pengaruh besar pada harga pasarnya.

Anu Das, editor di S&P Global Platts yang juga mendukung pandangan pelemahan permintaan dari India, juga menunjukkan bahwa pasokan dari Malaysia bisa segera meningkat.

"Banyak yang berharap bahwa produksi minyak sawit di Malaysia dapat melebihi ekspektasi karena pembatasan Covid-19 dapat dicabut dan pekerja kembali ke perkebunan, yang kemungkinan akan meningkatkan yield," katanya, sebagaimana dikutip dari Reuters.

Namun, sebagian besar pengamat pasar tidak melihat harga CPO turun terlalu jauh. Aurelia Britsch, kepala komoditas di Fitch Solutions, memperkirakan harga CPO akan berada di rata-rata RM 3.400 per ton tahun ini yang menjadi level tertinggi yang tercatat setidaknya sejak 2000. (cnbc/*).

Share
Berita Terkait
  • 22 jam lalu

    Kasmarni akan Lanjutkan Pembangunan Infrastruktur dan Tuntaskan Permasalahan Lahan Masyarakat

    POLITIK, - Calon Bupati Bengkalis Nomor Urut 1 Kasmarni, hadiri pelaksanaan kampanye Di
  • 2 hari lalu

    Rakyat Percaya Ini? BPS Catat Pengeluaran Rata-rata Orang RI Rp 12,3 Juta/Tahun


  • 18 jam lalu

    Chancay to Shanghai - Alpacas on the Move

    LIMA, PERU / SHANGHAI, CHINA  - 15 November 2024 - "From Chancay to Shanghai," this expression has become quite popular in Peru, and it has finally become a real
  • kemarin

    OPPO Find X8 Series to Debut MediaTek Dimensity 9400 SOC for Global Markets Combining Ultra Performance, Efficiency & AI Experiences

    SHENZHEN, CHINA - 15 November 2024 - OPPO, the world's leading smart device brand will bring the flagship MediaTek Dimensity 9400 SoC to global markets in its up
  • Komentar
    Copyright © 2012 - 2024 riauone.com | Berita Nusantara Terkini. All Rights Reserved.Jasa SEO SMM Panel Buy Instagram Verification Instagram Verified