• Home
  • Kilas Global
  • Ternyata benar Bukan Hoax, Dirut Pertamina Buka Suara Rencana Penghapusan Premium & Pertalite!
Jumat, 31 Desember 2021 07:20:00

Ternyata benar Bukan Hoax, Dirut Pertamina Buka Suara Rencana Penghapusan Premium & Pertalite!


NASIONAL, - Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati akhirnya buka suara terkait rencana penghapusan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis bensin Premium (RON 88) pada 2022 mendatang dan juga bensin Pertalite (RON 90).

Nicke mengatakan, rencana tersebut akan dilakukan secara bertahap dengan sejumlah pertimbangan.

Nicke mengungkapkan rencana itu sesuai dengan ketentuan yang tertuang di dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Nomor P20/Menlhk/Setjen/Kum1/3/2017 tentang Baku Mutu Emisi Gas Buang.

"Ketentuan dari Ibu Menteri KLHK 2017, ini untuk mengurangi karbon emisi maka direkomendasikan BBM yang dijual minimum RON 91," ungkap Nicke di Istana Wakil Presiden, seperti dikutip dari CNN Indonesia, Selasa (28/12/2021).

Menurutnya, kini kesadaran masyarakat untuk menggunakan BBM yang lebih berkualitas dan lebih ramah lingkungan semakin tinggi. Terlihat dari penyerapan bensin Premium oleh masyarakat yang semakin menurun dan emisi karbon yang bisa semakin ditekan.

"Kesadaran masyarakat untuk menggunakan BBM yang lebih ramah lingkungan ini meningkat. Selama Juni 2020 sampai dengan hari ini karbon emisi yang berhasil kita turunkan adalah 12 juta ton CO2 ekuivalen," tuturnya.

Tahapan berikutnya, sambung Nicke, perseroan tidak akan serta merta menghapus Pertalite. Namun, perseroan akan melanjutkan edukasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menggunakan BBM yang ramah lingkungan dan lebih baik untuk mesin.

"Pertalite masih ada di pasar tapi kami mendorong untuk menggunakan yang lebih baik atau Pertamax agar kita bisa berkontribusi terhadap penurunan karbon emisi," ujarnya.

Sebelumnya, berdasarkan informasi yang diterima CNBC Indonesia, rencana kebijakan penghapusan bensin Premium pada 2022 ini masih menunggu disahkannya Peraturan Presiden (Perpres).

"Premium tahun depan sudah tidak ada. Tunggu Perpres keluar," ungkap sumber CNBC Indonesia, dikutip Senin (20/12/2021).

Berdasarkan data Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), penyerapan bensin Premium selama Januari hingga November 2021 sebesar 3,41 juta kilo liter (kl) atau hanya sekitar 34,15% dari kuota Premium pada tahun ini sebesar 10 juta kl.

Adapun proyeksi sampai akhir tahun diperkirakan hanya bertambah sekitar 248 kl. Dengan demikian proyeksi konsumsi bensin Premium oleh masyarakat sepanjang tahun ini juga diproyeksi hanya sekitar 34,15% dari kuota 10 juta kl tahun ini.

Anggota Komite BPH Migas Saleh Abdurrahman menyampaikan saat ini sudah ada beberapa daerah yang sudah tidak menggunakan bensin Premium. Daerah tersebut hanya menggunakan bensin Pertalite dan Pertamax Series.

"Pada umumnya Jawa dan Bali," terang Saleh kepada CNBC Indonesia, Jumat (24/12/2021).

Saleh menjabarkan, daerah-daerah yang tidak menggunakan bensin jenis Premium ini karena alasan Ron 90 ke atas lebih hemat dan lebih irit untuk konsumen. (*).

Share
Berita Terkait
  • 13 jam lalu

    Peran TNI di Inhu dalam Penangkapan Narkoba, LBH Batas Indragiri Apresiasi Tindakan Tegas

    RIAUONE, Inhu - Unit satuan intelijen Kodim 0302 Indragiri Hulu (Inhu) mendapatkan apresiasi dari Direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Batas Indragiri, apresiasi tersebut

  • 14 jam lalu

    PolyU Kembangkan Mekanisme Terobosan untuk Pengeluaran Tetesan Air Beku Secara Otomatis....


    *PolyU Kembangkan Mekanisme Terobosan untuk Pengeluaran Tetesa
  • 14 jam lalu

    Kearney appoints Varun Arora as new Managing Partner for Southeast Asia

    SINGAPORE - 15 January 2025 - Global management consultancy Kearney has appointed Varun Arora as its new Managing Partner for Southeast Asia, effective 1 January 2025, as the fi

  • Komentar
    Copyright © 2012 - 2025 riauone.com | Berita Nusantara Terkini. All Rights Reserved.Jasa SEO SMM Panel Buy Instagram Verification Instagram Verified