- Home
- Kilas Global
- Teroris Australia Menembaki Puluhan Jemaah Sholat Jumat didalam Masjid Slandia Baru
Jumat, 15 Maret 2019 15:22:00
Teroris Australia Menembaki Puluhan Jemaah Sholat Jumat didalam Masjid Slandia Baru
LUARNEGERI, - Seorang teroris Australia berusia 28 tahun telah menembaki jamaah sebuah masjid di Selandia Baru, menembaki anak-anak dan menewaskan sedikitnya 40 orang.
Saksi mata melaporkan mendengar sebanyak 50 tembakan dari senjatanya termasuk senapan semi-otomatis dan senapan di Masjid Al Noor di Christchurch di Pulau Selatan negara itu.
Pria bersenjata itu - yang mengidentifikasi dirinya di Twitter sebagai Brenton Tarrant dari Grafton, New South Wales - menyiarkan langsung penembakan massal di dalam Masjid Al Noor, yang terjadi sekitar pukul 13.30 (11.30 pagi waktu AEDT) ketika shalat Jumat sedang berlangsung.
Sebuah video yang dilihat oleh Daily Mail Australia menunjukkan pria itu menembakkan banyak tembakan ke puluhan orang ketika mereka mencoba melarikan diri.
Empat orang diyakini ditahan, termasuk tiga pria dan satu wanita. Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern mengatakan mereka tidak ada dalam daftar pengawasan teror.
Salah satu dari mereka ditangkap saat mengenakan rompi bunuh diri, sementara seorang pria yang mengenakan seragam militer ditangkap di luar SMA Papanui.
Orang yang dicurigai sebagai penembak memposting manifesto 87 halaman ke Twitter sebelum pembunuhan, memberi pertanda 'serangan teroris'
Dari 40 orang yang terbunuh, 30 orang terbunuh di Masjid Al Noor. Sepuluh lainnya meninggal di masjid Linwood Avenue. Tiga dari korban itu berada di luar masjid itu sendiri.
Selanjutnya 20 orang terluka kritis di ruang gawat darurat Rumah Sakit Christchurch. Ms Ardern mengatakan belum ada tersangka lebih lanjut pada tahap ini.
Ada lagi penembakan di luar Rumah Sakit Christchurch dan beberapa bom dilekatkan pada dua mobil milik tersangka di dekat masjid. Bahan peledak dengan cepat dilucuti.
Polisi mendesak orang-orang di dekat daerah itu untuk tetap di dalam rumah dan melaporkan perilaku mencurigakan, menggambarkan insiden itu sebagai 'kritis'. (*).
sumber: Daily Mail Australia