• Home
  • Kilas Global
  • Tragis-nya Gempa Bumi Turki, Mengapa gempa Turki dan Suriah begitu mematikan?
Selasa, 07 Februari 2023 15:20:00

Tragis-nya Gempa Bumi Turki, Mengapa gempa Turki dan Suriah begitu mematikan?

DUNIA, - Lebih dari 4.000 orang tewas hingga Selasa (07/02) pagi, dan ribuan lainnya terluka akibat gempa mematikan yang melanda wilayah tenggara Turki, yang dekat dengan perbatasan Suriah, pada Senin dini hari.

Gempa yang terjadi di dekat kota Gaziantep, disusul oleh banyak gempa susulan yang salah satunya berkekuatan hampir sama besar dengan gempa pertama.

Mengapa gempa ini begitu mematikan?

Gempa yang mengguncang Turki ini tergolong besar, berdasarkan magnitudonya sebesar 7,8. Gempa ini mengguncang hingga 100 kilometer dari garis patahan, menyebabkan kerusakan serius pada bangunan-bangunan di sekitar patahan.

"Dari gempa-gempa paling mematikan pada tahun-tahun tertentu, hanya dua di antaranya yang berkekuatan sama dalam 10 tahun terakhir, lalu empat gempa bumi pada 10 tahun sebelumnya lagi," kata Kepala Institut pengurangan Risiko dan Bencana di University College London Profesor Joanna Faure Walker.

Namun bukan hanya kekuatan getarannya yang menyebabkan kehancuran. Gempa ini mengguncang pada dini hari, ketika orang-orang berada di dalam rumah dan sedang tidur.

Salah satu faktor lainnya yang turut berkontribusi adalah kekokohan bangunan.

"Sayangnya, ketahanan infrastruktur di Turki Selatan, terutama Suriah, kurang baik, jadi penyelamatan nyawa saat ini sangat bergantung pada respons. 24 jam ke depan sangat penting untuk menemukan korban. Setelah 48 jam, jumlah yang bisa diselamatkan akan berkurang drastis."

Ini merupakan wilayah di mana tidak ada gempa bumi besar selama lebih dari 200 tahun, sehingga kesiapsiagaan masyarakat lebih rendah dibandingkan wilayah yang lebih terbiasa menghadapi gempa.

Apa yang menyebabkan gempa?

Kerak bumi terdiri dari lempeng-lempeng terpisah yang berdampingan satu sama lain.

Lempeng-lempeng ini kerap berupaya bergerak, namun tertahan oleh gesekan-gesekan dengan lempeng yang bersebelahan.

Namun terkadang ada tekanan yang meningkat sehingga salah satu lempeng tiba-tiba tersentak dan menyebabkan permukaannya bergerak.

Dalam kejadian kali ini, lempeng Arab bergerak ke utara dan bergesekan dengan lempeng Anatolia.

Gesekan dari lempeng-lempeng itu yang memicu gempa bumi sangat merusak di masa lalu.

Pada 13 Agustus 1822, pergerakan lempeng tersebut memicu gempa berkekuatan magnitudo 7,4 yang masih jauh lebih kecil dibandingkan gempa berkekuatan 7,8 pada Senin.

Meski demikian, gempa bumi yang terjadi pada abad ke-19 itu mengakibatkan kerusakan besar pada kota-kota di wilayah tersebut.

Sebanyak 7.000 kematian tercatat di kota Aleppo saja. Gempa susulan yang merusak pun berlanjut selama hampir satu tahun.

Setelah gempa pada Senin, sudah ada sejumlah gempa susulan. Para ahli memperkirakan trennya akan sama dengan gempa besar yang sebelumnya terjadi di wilayah ini.

Bagaimana gempa bumi diukur?

Gempa bumi diukur menggunakan Skala Magnitudo Momen (Mw). Ini menggantikan ukuran skala Richter yang lebih dikenal, namun kini dianggap usang dan kurang akurat.

Angka kekuatan gempa mewakili kombinasi dari seberapa jauh garis patahan bergerak serta gaya yang menggerakknya.

Getaran gempa sebesar 2,5 atau lebih kecil biasanya tidak dapat dirasakan, tetapi dapat dideteksi menggunakan alat.

Gempa berkekuatan hingga magnitudo 5 dapat dirasakan dan menyebabkan kerusakan ringan.

Gempa Turki yang berkekuatan 7,8 diklasifikasikan sebagai gempa besar dan biasanya menyebabkan kerusakan serius, seperti yang terjadi dalam kasus ini.

Guncangan dengan kekuatan di atas 8 dapat menyebabkan kerusakan besar dan benar-benar bisa menghancurkan.

Bagaimana gempa ini dibandingkan dengan gempa bumi besar lainnya?

Gempa bumi di lepas pantai Jepang pada 2011 tercatat berkekuatan 9 dan menyebabkan kerusakan luas di daratan, hingga memicu tsunami dan menyebabkan kecelakaan di pembangkit nuklir di sepanjang pantai.

Gempa bumi terbesar yang pernah tercatat sepanjang sejarah adalah sebesar 9,5 di Chile yang terjadi pada 1960. Demikian bbc news indonesia.


Share
Berita Terkait
  • 2 tahun lalu

    Gempa kembali guncang Turki, setidaknya tiga orang meninggal dan orang-orang terjebak di bawah reruntuhan

    DUNIA, TURKI, - Tiga orang meninggal dunia setelah gempa berkekuatan 6,4 magnitudo mengguncang Turki bagian selatan pada Senin, beberapa pekan setelah gempa mematikan menghancur

  • 2 tahun lalu

    Ngeri-nya Gempa Dahsyat di Turki, Mayat-mayat Ditinggalkan di Jalan Korban Tewas Gempa Turki-Suriah Ribuan Jiwa

    DUNIA, ANKARA - Mayat-mayat korban tewas dalam gempa bumi di Turki selatan ditinggalkan di jalan saat pencarianterhadap korban selamat terus berlanjut. Diketahui, lebih dari 7.0

  • 2 tahun lalu

    Terus Bertambah, Korban Tewas Akibat Gempa Turki dan Suriah Jadi 7.800 Orang


    DUNAI, Ankara - Korban tewas akibat gempa di Turki dan Suriah terus bertambah. Kini total korban tewas menjadi sekitar 7.800 orang.

    Dilansir AFP, Rabu (8/2/2023

  • 2 tahun lalu

    Hari Selasa 07 Februari 2023 Pagi, Korban Tewas Gempa Turki-Suriah Sudah Tembus 3.823 Orang

    DUNIA, - Gempa dahsyat magnitudo 7,7 yang menerjang Turki dan Suriah pada Senin dini hari telah menewaskan lebih dari 3.823 orang per Selasa (7/2) hingga menghancurkan ribuan ba

  • Komentar
    Copyright © 2012 - 2024 riauone.com | Berita Nusantara Terkini. All Rights Reserved.Jasa SEO SMM Panel Buy Instagram Verification Instagram Verified