- Home
- Kilas Global
- Utang Inalum Rp58 Triliun untuk beli PT Freeport Indonesia Sudah Cair!
Sabtu, 29 Desember 2018 17:36:00
Utang Inalum Rp58 Triliun untuk beli PT Freeport Indonesia Sudah Cair!
NASIONAL, - Dana penerbitan surat utang global atau global bond PT Inalum (Persero) sudah cair. Dana sebesar US$ 4 miliar atau setara dengan Rp Rp 58,4 triliun (US$ 1=Rp 14.600) itu akan digunakan untuk membeli saham PT Freeport Indonesia (PTFI).
Direktur Utama Inalum Budi Gunadi Sadikin mengatakan, uang itu telah masuk kemarin. Adanya uang tersebut, mengerek aset Inalum sampai Rp 160 triliun.
"Aset kita Rp100 triliun tapi malam kemarin jam 9 naik jadi Rp 160 triliun karena Pak Dirman (Sudirman Said) bilang utangnya masuk pak, kita terima cash US$ 4 miliar tadi malam sehingga Rp160 triliun," kata dia dalam acara bertajuk Peran Energi dan Pertambangan dalam Mencapai Indonesia Raya Sejahtera Berdasarkan Pancasila, di Jakarta, Jumat (16/11/2018).
Uang ini digunakan untuk mengakuisisi saham PTFI. Nantinya, kepemilikan saham Inalum atas PTFI mencapai 51%. Meski begitu, uang itu belum dibayarkan untuk membeli saham.
Menurut data yang diterima detikFinance, obligasi tersebut terdiri beberapa tenor. Pertama, obligasi senilai US$ 1 miliar bertenor 3 tahun. Kedua, obligasi senilai US$ 1,25 miliar bertenor 5 tahun.
Ketiga, obligasi senilai US$ 1 miliar bertenor 10 tahun. Keempat, obligasi senilai US$ 750 juta bertenor 30 tahun. (dtc/*).
Kabar, Jika Ekspor Konsentrat Tembaga Dilarang, Freeport: Indonesia akan Rugi Rp 57 Triliun
NASIONAL, - Sampai saat ini Kementerian Energi dan Sumber Daya Minera (ESDM) belum bisa memastikan larangan ekspor konsentrat tembaga akankah berbarengan dengan larangan bijih b
Sebanyak 100 san Brimob Polda Riau dikirim ke Papua jaga Freeport
RIAU, PEKANBARU, - Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia mengirimkan 100 personel Brigade Mobil Polda Riau ke tanah Papua dengan tugas khusus membantu mengamankan per
Sebut Akuisisi Freeport Bahaya Bagi RI, Said Didu pun Dicopot
NASIONAL, - Pencopotan Said Didu sebagai komisaris di PT Bukit Asam Tbk (PTBA) memunculkan banyak spekulasi. Salah satu dugaan kuat adalah terkait sikap kritis Said terkait akus