• Home
  • Kilas Global
  • WNI di Tembak Agensi Maritim Malaysia Meninggal Dunia, Berikut Fakta-fakta - Nya
Senin, 27 Januari 2025 17:04:00

WNI di Tembak Agensi Maritim Malaysia Meninggal Dunia, Berikut Fakta-fakta - Nya


LUARNEGERI, - Kasus dugaan penembakan warga negera indonesia (WNI) di Negeraga Malaysia diyakini dapat mempengaruhi hubungan kedua negera jika tidak ada penjelasan pasti dari pemerintahan Malaysia.

Seorang Warga Negara Indonesia (WNI) meninggal dunia dan beberapa lainnya luka akibat penembakan yang diduga dilakukan oleh Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) di Perairan Tanjung Rhu, Selangor, Malaysia, Jumat (24/1).

Kementerian Luar Negeri dan KBRI Kuala Lumpur menyatakan akan terus memantau perkembangan kasus ini dan memastikan bantuan kekonsuleran bagi para korban. Saat ini, data mengenai korban masih dalam proses pendalaman oleh pihak berwenang.

Merangkum sejumlah fakta terkait peristiwa tersebut dari CNN.

Berikut beberapa faktanya;

1. Diduga hendak keluar dari Malaysia
Berdasarkan komunikasi KBRI Kuala Lumpur dengan Kepolisian Diraja Malaysia (PDRM), penembakan terjadi saat APMM menghentikan WNI yang diduga hendak keluar dari Malaysia melalui jalur ilegal.

APMM mengklaim tindakan dilakukan karena para WNI melakukan perlawanan.

"Atas insiden ini, KBRI telah meminta akses kekonsuleran untuk menjenguk jenazah dan menemui para korban luka," demikian pernyataan resmi dari Kemlu yang diterima, Ahad (26/1).

2. Kirim nota diplomatik
KBRI akan mengirimkan nota diplomatik kepada pemerintah Malaysia untuk mendorong penyelidikan mendalam, termasuk kemungkinan penggunaan kekuatan berlebihan (excessive use of force) oleh APMM.

KBRI Kuala Lumpur memastikan akan terus memonitor perkembangan kasus tersebut dan memberi bantuan kekonsuleran kepada para korban.

3. Pemerintah desak Malaysia usut
Wakil Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Christina Aryani meminta pemerintah Malaysia mengusut tuntas insiden tersebut.

"Kementerian P2MI mendesak Malaysia melakukan pengusutan terhadap peristiwa ini. Dan juga mengambil tindakan tegas terhadap petugas patroli APMM apabila terbukti melakukan tindakan kekuatan berlebihan atau excessive use of force," ujar Christina dalam keterangan tertulis, Ahad (26/1).

Christina mengatakan Kementerian P2MI terus melakukan koordinasi untuk memastikan korban yang terluka mendapat perawatan medis yang diperlukan dan memberikan dukungan kepada keluarga korban, termasuk bantuan hukum dan pemulangan jenazah.

"Saat ini kementerian sedang menelusuri asal daerah dari para korban untuk dilakukan pendampingan," katanya.

Seiring dengan itu, Kementerian P2MI akan mendorong adanya pertemuan dengan pemerintah Malaysia untuk membahas langkah-langkah pencegahan agar insiden serupa tidak terulang.

"Termasuk cara-cara penanganan migran prosedural secara manusiawi," ucapnya. sc:cnn/**
Share
Komentar
Copyright © 2012 - 2025 riauone.com | Berita Nusantara Terkini. All Rights Reserved.Jasa SEO SMM Panel Buy Instagram Verification Instagram Verified