- Home
- Kilas Global
- Wabah, Korban Corona di China Naik Lagi, Semua dari Luar Negeri
Jumat, 27 Maret 2020 12:38:00
Wabah, Korban Corona di China Naik Lagi, Semua dari Luar Negeri
DUNIA, - China daratan mencatat peningkatan kasus baru virus corona, yang semuanya berasal dari orang-orang yang tiba dari luar negeri, kata Komisi Kesehatan Nasional, Kamis (26/3/2020).
Penumpang yang memakai masker wajah bepergian dengan barang-barang mereka di stasiun kereta api di Xianning, provinsi Hubei, pusat penyebaran penyakit coronavirus China (COVID-19), 25 Maret 2020. REUTERS / Aly Song© Reuters Penumpang yang memakai masker wajah bepergian dengan barang-barang mereka di stasiun kereta api di Xianning, provinsi Hubei, pusat penyebaran penyakit coronavirus China (COVID-19), 25 Maret 2020. REUTERS / Aly Song
Komisi mengatakan melalui pernyataan bahwa hingga Rabu (25/3) total kasus baru yang dilaporkan berjumlah 67.
Angka itu merupakan kenaikan dari satu hari sebelumnya, yaitu 47, dan menjadikan jumlah keseluruhan orang tertular virus corona di seluruh negeri sebanyak 81.285.
Komisi juga melaporkan bahwa, hingga Rabu, 3.287 orang meninggal. Jumlah tersebut merupakan pertambahan sebanyak enam orang dari sehari sebelumnya.
Stasiun Kereta di Hubei kembali Beroperasi
Sementara itu, beberapa stasiun kereta api di Provinsi Hubei, China, mulai melayani penumpang yang berangkat pada Rabu (25/3) setelah ditutup total sejak 23 Januari 2020 dalam upaya pengendalian dan pencegahan wabah COVID-19.
Pembukaan stasiun tersebut sebagai bentuk persiapan sebelum status isolasi atau lockdown Ibu Kota Provinsi Hubei di Wuhan yang sebelumnya dinyatakan sebagai episentrum COVID-19 dicabut pada 8 April mendatang.
Khusus beberapa stasiun di Wuhan baru bisa menerima kedatangan kereta api mulai Sabtu (28/3), sedangkan untuk keberangkatan tetap pada 8 April, demikian laporan sejumlah media lokal sebagaimana dilaporkan Antara.
Provinsi Hubei merupakan salah satu daerah penyumbang terbesar tenaga kerja di China. Sekitar enam juta warga Hubei bekerja di luar daerah dan 70 persen dari mereka mudik saat libur Imlek pada Januari lalu sehingga terkurung saat terkena lockdown.
Mereka terperangkap di dalam rumah saat mudik tersebut sehingga liburan yang panjang pun mendadak menegangkan. (*).