• Home
  • Kilas Global
  • Mulai Bertaring, Bahlil Tolak Bebaskan Warga Rempang: Kalau Dibiarkan, Negara Kita Jadi Negara Preman
Rabu, 04 Oktober 2023 08:25:00

Mulai Bertaring, Bahlil Tolak Bebaskan Warga Rempang: Kalau Dibiarkan, Negara Kita Jadi Negara Preman

Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia

NASIONAL, - Imbas bentrok di Rempang, Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia diminta untuk membebaskan sejumlah pendemo yang kini masih ditahan.

Hal itu merupakan permintaan anggoga Komisi VI DPR RI, Nevi Zuarina. Meskipun diminta, Bahlil mengaku setidaknya telah membebaskan 8 orang pendemo yang ditahan. Menurutnya, pendemo lainnya tidak bisa dibebaskan begitu saja karena harus melalui proses hukum akibat bersikap anarkis.

"Sudah kami bantu 8 Bu. Tapi mohon maaf kalau yang anarkis tetap diproses. Kalau itu dibiarkan, negara kita jadi negara preman semua," ucap Bahlil. Bahlil juga menegaskan, pemerintah tidak memberikan perlakuan khusus untuk investor yang akan berinvestasi di Rempang, Kepulauan Riau. 

Selain itu, Bahlil katakan investor asal China itu bisa digaet setelah melakukan komunikasi intens sebelumnya.

Bahkan, ia pun sempat datang langsung ke Negeri Tirai Bambu untuk mengecek langsung perusahaan tersebut. 

"Jangan ada persepsi seolah-olah untuk investasi Rempang itu perlakuannya khusus dengan yang lain. Kalau Kementerian Investasi enggak seperti itu. Kenapa? Karena perwakilan saya, tim saya di China, itu sudah melakukan pertemuan berbulan-bulan, berkali-kali, dan tim saya berikan rekomendasi untuk mengecek perusahaan ini," kata Bahlil dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI di Jakarta, Senin, (3/10/2023).

Menurut Bahlil, pengembangan investasi di Rempang, merupakan upaya pemerintah dalam menggalakkan hilirisasi. 

Pemerintah menilai perlu memperluas cakupan hilirisasi setelah sukses dengan nikel melalui hilirisasi pasir kuarsa atau pasir silika di Batam. 

Pasir kuarsa atau pasir silika merupakan bahan baku kaca dan solar panel yang saat ini menjadi salah satu pilihan sumber energi terbarukan. Bahlil pun menilai investor asal China tersebut, yakni Xinyi Group, merupakan mitra strategis untuk mendukung pengembangan hilirisasi pasir kuarsa, sehingga setelah mengunjungi pabriknya di China, Bahlil pun meminta mereka untuk bisa berinvestasi di Tanah Air. 

"Sekali lagi saya clear-kan, kami tidak pernah membeda-bedakan perusahaan-perusahaan mana (yang akan berinvestasi)," jelasnya. sc:tvone

Share
Komentar
Copyright © 2012 - 2024 riauone.com | Berita Nusantara Terkini. All Rights Reserved.Jasa SEO SMM Panel Buy Instagram Verification Instagram Verified