Minggu, 03 September 2017 09:01:00

Musim Anomali, Tak Cuma Telkom 1 yang Bernasib Sial

TEHNOLOGI, -- Gangguan anomali yang dialami satelit Telkom 1 sejak Jumat (25/8) mendapat sorotan karena dampaknya yang masif di sektor perbankan, publik dan pemerintahan. Namun menurut Dani Indra Widjanarko selaku Ketua Asosiasi Satelit Indonesia, Telkom 1 tak sendirian bernasib malang di 'musim anomali' ini.
 
Menurut Dani, setidaknya ada empat satelit lain yang juga mengalami anomali dalam waktu yang tak jauh ketika satelit Telkom 1 mulai mengalami gangguan.
 
"Lagi musim, dalam tiga bulan terakhir ada lima satelit yang anomali, yakni AMC-9, NSS 806, Echostar-3, dan Intelsat 33," imbuh Dani melalui pesan singkat pada Kamis (31/8).
 
Ungkapan ini seakan menjadi petunjuk tambahan mengenai teka teki penyebab utama masalah pada Telkom 1, terutama terkait usia orbit yang diklaim sudah uzur. Berikut deretan satelit yang telah bermasalah sepanjang Juni hingga Agustus 2017.
 
AMC-9 
Satelit buatan Alcatel Space (Thales) ini diluncurkan pada 2003 di atas roket Rusia, Proton. Pesawat ini dilaporkan mengalami anomali pada 17 Juni silam. Dua hari kemudian, AMC-9 diketahui keluar dari orbitnya tanpa alasan yang jelas dan sempat tak diketahui ke mana perginya.
 
Satelit berumur 14 tahun tersebut sebelumnya digunakan sebagai satelit komunikasi di orbit geostasioner. Tugas utamanya melayani layanan data dan siaran TV di AS dan Meksiko dengan band C dan Ku. SES selaku operator satelit menaksir kerugian yang diderita mencapai 22,3 juta dolar Amerika. 
 
AMC-9 sejatinya dirancang untuk bertahan 15 tahun, namun tidak jarang satelit geostasioner melampaui usia tersebut dan terus menghasilkan pendapatan. 
 
SES pernah merelokasi AMC-4, satelit berusia 18 tahun, untuk menyelimuti rute penerbangan penyedia konektivitas terjauh. Mereka juga mampu menjual kapasitas AMC-3, satelit 20 tahun, kepada Global Eagle Entertainment pada Januari lalu.
 
NSS 806 (d/h IS-806)
 
Satelit yang satu ini dibuat oleh Lockheed Martin dan diluncurkan pada Febuari 1998. NSS 806 yang berusia 18 tahun mengalami glitch pada 28 Juli silam. Meski bisa kembali beroperasi, stasiun pengendali sempat kehilangan kontak dengan 12 transpondernya.
 
Satelit komunikasi yang awalnya dimiliki Intelsat ini pada umumnya mengkover Amerika Latin dan Eropa. Dia telah hidup tujuh tahun lebih lama dari designed life dengan kepemilikan band C dan Ku.
 
Satelit tersebut diakuisisi oleh SES sebagai bagian dari pembelian New Skies Satellite dari Blackstone Group, perusahaan investasi ekuitas swasta, senilai 1,16 miliar dolar Amerika pada Desember 2005.
 
Kerugian kapasitas dilaporkan berdampak pada pendapatan SES hingga mencapai 7-9 juta euro berkat anomali NSS 806. SES mengatakan bahwa dampak dari kehilangan kapasitas akan singkat. 
 
Echostar-3 
Satelit pabrikan Lockheed Martin ini diluncurkan pada 199 dan mengalami anomali ketika dipindah dari orbitnya ke lokasi baru. Anomali tersebut telah menganggu komunikasi pada 2 Agustus lalu.
 
CTO EchoStar Derek de Bastos mengklaim gangguan anomali tersebut tidak akan menganggu operasional satelit lain di orbit geostasioner yang menjadi lokasi EchoStar 3. 
 
Satelit yang mencakup Amerika Serikat ini telah beroperasi tiga tahun lebih lama dari masa desain hidupnya. Menurut EchoStar, satelit ini telah beroperasi sebagai aset yang bukan ditujukan untuk menghasilkan pendapatan selama tiga tahun tersebut. 
 
Intelsat 33
Satelit ini dirakit Boeing dan diluncurkan pada Agustus 2016. Meski usianya cenderung masih sangat muda, Intelsat 33 telah mengalami anomali kedua pada Agustus yang dinilai lebih serius dari anomali pertamanya.
 
Anomali pertama terjadi karena masalah mesin pendorong. Sementara itu, anomali terbaru terjadi karena satelit ini menggunakan bahan bakar yang lebih banyak dari biasanya. Hal ini terjadi ketika satelit tengah melakukan operasi pemeliharaan posisi rutin berupa manuver posisi utara-selatan terhadap satelit lain di sekitarnya. 
 
Meski demikian, Intelsat mengklaim hal tersebut tidak berpengaruh terhadap performa satelit. Namun hal ini mungkin akan berpengaruh pada lama pakai satelit.
 
Satelit ini diasuransikan oleh Intelsat dan penjamin dilaporkan telah setuju untuk membayar klaim dari masalah thruster (pendorong). Namun, masih ada keraguan masalah penggunaan bahan bakar berlebih.
 
IS-33 adalah salah satu satelit high-throughput milik Intelsat. Operator satelit telekomunikasi seringkali menghentikan pemeliharaan sumbu utara-salatan satelit mereka untuk menghemat bahan bakar dan menambah masa pakai operasional. 
 
Telkom 1
Satelit Telkom 1 yang meluncur ke angkasa pada 9 Agustus 1999 punya hak mengorbit di slot 108 derajat bujur timur. Didesain hidup 15 tahun, satelit buatan Lockheed Martin tersebut sudah berusia cukup uzur meski bahan bakarnya diprediksi cukup untuk bertahan hingga 2019.
 
Karena anomali, ribuan ATM, siaran televisi dan radio dilaporkan bermasalah sejak Jumat (25/8) sore. Telkom mengalihkan layanannya ke satelit lain miliknya seperti Telkom 2 dan Telkom 3S dan menyewa transponder milik China dan Hong Kong.
 
Dalam laporan terbaru, PT Telekomunikasi Indonesia mengklaim sudah memulihkan 5.912 site pelanggan, atau kurang lebih 39,4 persen target hingga Jumat (1/9). Proses pemulihan dan repointing ditarget selesai pada Minggu (10/9).
 
Sebelumnya, pada Rabu (30/8), Telkom telah menyelesaikan migrasi seluruh transponder pelanggan Satelit Telkom 1 ke transponder Satelit Telkom 2, Satelit Telkom 3S, dan satelit lainnya. (cnn/eks)
Share
Berita Terkait
Komentar
Copyright © 2012 - 2024 riauone.com | Berita Nusantara Terkini. All Rights Reserved.Jasa SEO SMM Panel Buy Instagram Verification Instagram Verified