- Home
- Kilas Global
- Tabung Elpiji Melon Langka Lagi
Kamis, 07 Juni 2018 14:43:00
Tabung Elpiji Melon Langka Lagi
PONOROGO - Warga Ponorogo, Jawa Timur sempat sulit mendapatkan elpiji ukuran 3 kilogram. Hal itu terjadi dalam 10 hari terakhir.
Musidah Hilmi, warga Kauman, mengungkapkan, kondisi tersebut memaksanya menghemat penggunaan gas di rumah. Salah satunya mengurangi intensitas memasak.
''Sudah cari elpiji 3 kilogram ke mana-mana (wilayah kota), tapi tidak dapat,'' ujarnya.
Hiswana Migas pun turun tangan mengatasinya. Kemarin asosiasi pengusaha migas itu mendistribusikan sekitar 560 tabung elpiji melon atau satu leading order (LO) kepada warga melalui operasi pasar di utara Alun-Alun Ponorogo.
Dalam dua jam, ratusan tabung elpiji 3 kilogram itu ludes. Gas bersubsidi tersebut dijual Rp 16 ribu sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET).
Agus Mustofa Latif, anggota Hiswana Migas Madiun, menjelaskan, bazar elpiji 3 kilogram itu merupakan bagian dari upaya pihaknya mencukupi kebutuhan masyarakat.
Apalagi, sebelumnya warga sulit mendapatkan bahan bakar konversi minyak tanah itu sejak awal Ramadan.
''Ini sekaligus membantu masyarakat kurang mampu untuk mendapatkan elpiji sesuai HET,'' katanya.
Menurut dia, permintaan elpiji 3 kilogram memang meningkat. Sebab, masyarakat mampu juga menggunakan gas bersubsidi tersebut.
Padahal, sesuai dengan ketentuan, elpiji 3 kg hanya untuk warga kurang mampu.
''Faktor lain adalah harganya murah. Seharusnya mereka yang mampu menggunakan gas nonsubsidi,'' terangnya.
Di lain pihak, Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Mikro (Perdakum) Ponorogo Addin Andanawarih menyatakan sudah menyiapkan sejumlah solusi. Salah satunya mengajukan tambahan alokasi ke Pertamina.
Pihaknya juga berencana menerapkan pembelian gas bersubsidi dengan menggunakan kartu raskin sesuai dengan masukan DPRD.
''Mulai hari ini (kemarin, Red) kami tambah alokasinya sekitar 9 persen dari penyaluran normal,'' ujarnya. (san/jpnn)