• Home
  • Kilas Global
  • Tidak Saja Sektor Ritel, E-commerce Juga Hantam Perbankan Konvensional
Senin, 16 Oktober 2017 18:44:00

Tidak Saja Sektor Ritel, E-commerce Juga Hantam Perbankan Konvensional

mall. ilustrasi.
NUSANTARA,  – Jika anda perhatikan ketika mengunjungi suatu pusat perbelanjaan (mall), yang menjadi pusat keramaian pengunjung adalah bagian food court (kantin makan) yang biasanya terletak di posisi paling atas mall tersebut.
 
Sedangkan berbagai gerai atau toko yang menjual berbagai macam barang kebutuhan hidup yang terletak di bawahnya terlihat lengang dan sepi. Demikian pula dengan gerai ritel toko serba ada (toserba) yang semakin terlihat sepi pengunjung.
 
Kondisi tersebut sangat berbeda dengan kondisi beberapa dekade lalu. Karena itu, pengunjung pusat perbelanjaan, terutama di kota besar, kian tidak dapat dijadikan tolok ukur perekonomian suatu daerah. Kini mall terlihat semakin sepi dari aktivitas jual-beli.
 
Bahkan, toko-toko yang menyewa tempat di mall tersebut kini semakin banyak yang tutup akibat berkurangnya kegiatan jual-beli. Kondisi tersebut tampaknya menjadi senjakala bagi pusat-pusat perbelanjaan yang mempertemukan pembeli dan penjual secara konvensional.
 
“Kini mall sudah kian sepi pengunjung. Transaksi jual-beli sudah tidak banyak di sana. Karena itu, banyak yang menutup toko mereka sehingga keramaian mall sudah tidak lagi jadi tolok ukur,” ujar Puguh Jati Tri Saroso, Subsidiary Liaison Manager Bank Mandiri.
 
Puguh mengemukakan, dirinya pernah jalan-jalan di mall Batam dan Jakarta. Banyak orang hanya melihat-lihat, lalu makan dan pulang. Kalau belanja, mereka lakukan di toko online.
 
“Saya amati, aktivitas ke mall saat ini lebih kepada melihat contoh model, atau sebatas mencari perbandingan harga. Dunia digital saat ini, sedang menggilas beberapa model transaksi konvensional,” papar Puguh.
 
Karena itu, demikian Puguh, bisnis e-commerce saat ini lebih menjanjikan. Di sisi lain, ada pula potret menarik dari perkembangan dunia digital saat ini terhadap aktivitas dunia perbankan.
 
“Bisnis e-commerce juga menekan aktivitas fisik di perbankan. Itu diindikasikan dengan penurunan para nasabah yang mengantre di berbagai bank yang ada,” tutur Puguh.
 
Puguh mengungkapkan, antrean nasabah di Bank Mandiri saja sudah turun drastis hingga mencapai antara 30-40%. Pasalnya, mereka telah menggunakan dunia digital, e-banking dan sebagainya.
 
“Apalagi sekarang sudah ada fasilitas setoran tunai, itu memudahkan mereka untuk melakukan penyetoran dana sendiri kapan saja,” pungkas Puguh. (ind/*).
Share
Berita Terkait
  • tahun lalu

    Merugikan Masyarakat, Satgas Blokir Situs E-Commerce Jombingo

    NASIONAL, - Satuan Tugas Penanganan Kegiatan Usaha Tanpa Izin di Sektor Keuangan memblokir situs PT Bingoby Digital Kreasi atau Jombingo. Situs tersebut dinilai beroperasi tidak

  • 4 tahun lalu

    Ini Belasan E-Commerce di Indonesia yang Tutup, Ada Belanja.com, Matahari dll

    NASIONAL, BISNIS, - Persaingan industri e-commerce tak ubahnya menjadi seleksi alam bagi pemilik lapak digital di Indonesia. Yang kuat bertahan, yang lemah hanya tinggal kenanga

  • 5 tahun lalu

    Soal Aturan E-Commerce, Pelaku Industri: Bikin Para Penjual Lari

    NASIONAL, - Para pemain industri e-commerce Indonesia mengkritik peraturan baru yang mewajibkan penjual daring untuk memperoleh izin pemerintah. Menurut mereka, itu akan meningk

  • 5 tahun lalu

    Impor Via E-comerce tak terbendung, Pemerintah siapkan regulasi bendung impor barang melalui e-commerce

    Kita sudah menyiapkan Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP), meski belum final

    NASIONAL, -  Pemerintah sedang menyiapkan regulasi untuk membendung masuknya impor baran

  • Komentar
    Copyright © 2012 - 2024 riauone.com | Berita Nusantara Terkini. All Rights Reserved.Jasa SEO SMM Panel Buy Instagram Verification Instagram Verified