• Home
  • Kilas Global
  • Ada-ada Saja, Ratusan Ribu Pria China Jadi Korban Situs Kencan, Kerugian capai Rp2 T
Kamis, 11 Januari 2018 10:17:00

Ada-ada Saja, Ratusan Ribu Pria China Jadi Korban Situs Kencan, Kerugian capai Rp2 T

Seorang polisi memperlihatkan salah satu situs kencan yang bertujuan untuk menipu
GUANGDONG - Jangan mudah percaya dengan gadis cantik yang merayu di situs kencan, jika tak ingin isi kantong Anda ludes.
 
Itulah kira-kira kesimpulan kepolisian Guangdong setelah menggelar razia besar-besaran situs kencan di China.
 
Razia ini dilakukan setelah banyak pria di negara itu berkencan dengan wanita seksi muda melalui ponsel cerdas mereka, tapi semuanya ternyata palsu.
 
Hasilnya, polisi menutup aplikasi mobile yang terhubung dengan 21 perusahaan, menahan lebih dari 600 tersangka dan menyita lebih dari 400 server di 13 provinsi di seluruh negara tersebut.
 
Perusahaan-perusahaan ini diyakini melakukan berbagai penipuan terhadap ratusan ribu pria, kata polisi Guangdong dalam sebuah pernyataan resmi, Senin (8/8/2018), seperti dilansir AsiaOne.
 
Investigasi polisi mengungkapkan bahwa aplikasi kencan diprogram untuk menipu pengguna dengan membuat pesan dari wanita secara otomatis.
 
Ada perusahaan telah membuat akun "gadis seksi" palsu untuk menargetkan pengguna yang baru terdaftar.
 
Polisi menemukan bahwa wanita penggoda ini ternyata terhubung dengan perusahaan ritel agar korban membelanjakan uangnya.
 
"Wanita" ini berusaha merayu pasangan kencannya untuk membeli barang di sebuah aplikasi belanja online.
 
Banyak pria terpengaruh untuk membeli barang yang diinginkan tersebut agar terlihat lebih ganteng atau berkelas di mata wanita kencannya.
 
Modus penipuan lainnya adalah ketika pengguna terpikat untuk mendownload aplikasi mobile yang mengandung konten seksual.
 
Namun, setelah mendownload aplikjasi berbayar tersebut, ternyata mereka tak menemukan video tersebut.
 
Ratusan ribu orang menjadi korban penipuan dengan jumlah kerugian yang tak main-main, mencapai 1 miliar yuan atau sekitar Rp 2 triliun lebih.
 
China menjadikannya sebagai salah satu pelopor pengembangan kecerdasan teknologi, namun dampaknya menunjukkan sebuah fenomena yang tidak beres. 
Share
Berita Terkait
  • 5 bulan lalu

    Pernah Kepikiran? Kenapa Orang Indonesia Sebut China dengan Tiongkok?


    SERBASERBI, - Sebutan China dan Tiongkok kerap me
  • 2 tahun lalu

    Ada Apa? Hujan Cacing di China? Viral Video Hujan Cacing yang Terjadi di China

    LUARNEGERI, - Sudah dua hari, warga di China, lebih tepatnya di Provinsi Liaoning diperingatkan untuk membawa payung jika keluar rumah. Bukan, kota itu bukan dilanda hujan air y

  • 3 tahun lalu

    Masih gak Percaya? Myanmar Jadi Negara ASEAN Pertama yang Gunakan Mata Uang China, Siapa Selanjutnya?

    DUNIA, YANGON - Myanmar akan mulai menerima Renminbi sebagai mata uang resmi tahun depan untuk transaksi perdagangan dengan China, kata junta pada Rabu.

    Myanmar tampaknya

  • 3 tahun lalu

    Ini Rencana Microsoft Tutup LinkedIn di China

    DUNIA, TEKNO, - Microsoft mengungkap rencananya untuk menutup LinkedIn versi lokalnya di China akhir tahun ini. Pertama kali diluncurkan pada Februari 2014, LinkedIn versi lokal

  • Komentar
    Copyright © 2012 - 2024 riauone.com | Berita Nusantara Terkini. All Rights Reserved.Jasa SEO SMM Panel Buy Instagram Verification Instagram Verified