- Home
- Kilas Global
- Bosan Menunggu, Penumpang Ini Buka Pintu Darurat dan Duduk di Sayap Pesawat
Kamis, 04 Januari 2018 06:31:00
Bosan Menunggu, Penumpang Ini Buka Pintu Darurat dan Duduk di Sayap Pesawat
MALAGA, - Macam-macam saja kelakuan penumpang pesawat ketika penerbangannya delay. Seorang penumpang pesawat maskapai Ryanair yang 'tidak sabar' menunggu selama satu jam merasa bosan duduk di dalam pesawat.
Penumpang yang berasal dari Polandia ini kemudian membuka pintu darurat dan kemudian duduk santai di sayap pesawat.
Kasus ini terjadi di Bandara Internasional Spanyol Malaga saat transit dari London menuju Madrid pada Senin (1/1/2017) malam.
Tindakan pria bernama Romuald Graczyk (57) ini menjadi viral ketika penumpang lain bernama Fernando del Valle Villalobos, merekamnya dan viral di Facebook.
Graczyk mengatakan kepada pilot bahwa dia merasa gelisah dengan penundaan penerbangan tersebut sehingga ia kemudian membuka pintu dan keluar.
Graczyk kemudian ditahan otoriutas bandara dan diancam denda yang cukup besar.
Namun pria ini ternyata kere dan mengaku tidak mampu membayar denda tersebut.
Graczyk selama ini tinggal di sebuah asrama tunawisma di Spanyol dengan sewa £140 atau sekitar Rp 2,5 juta per bulan.
Velle kepada DailyMail mengatakan, awalnya pria itu berjalan dari bagian depan pesawat ke tengah, tempat pintu darurat berada.
"Kupikir dia ingin melihat ke luar jendela untuk melihat apakah bus bandara sudah tiba. Tapi dia tiba-tiba dia membuka pintu dan menjulurkan kepalanya ke luar."
"Dia melihat-lihat sebentar dan kemudian berbalik untuk mengambil ranselnya dan setelah itu berjalan di sayap. Semua orang benar-benar terperangah. Tidak ada yang melihatnya datang sehingga tidak ada waktu untuk mengatakan apapun," kata Velle.
"Dia duduk di ujung sayap dan berada di sana sekitar lima menit. Kami berusaha membujuknya untuk kembali ke pesawat."
Namun, pria ini justru melompat ke landasan dan bersiap untuk pergi, sampai kemudian pilot menghentikan pria tua ini.
"Dia mengatakan dalam bahasa Spanyol, ia bosan menunggu lama tanpa penjelasan, 'mengapa kami harus dikurung di dalam pesawat?" (*).
Share
Berita Terkait
Komentar