TENANCINGO, MEKSIKO, NNC - Anda pasti masih ingat tentang gadis cantik asal Mexico  yang kisah tragisnya dimuat dalam NNC, 27 November 2017 lalu. Adalah Karla Jacinton yang selama 4 tahun secara terus menerus harus ditiduri  pria hidung belang dimulai dari jam 10 pagi sampai tengah malam. 

 

Seperti yang diberitakan NNC sebelumnya, bahwa setidaknya ada 30 pria perhari yang harus dilayani Karla dengan gaya biasa maupun terkadang melalui lubang yang tidak seharusnya. Bisa dibilang gadis tersebut adalah budak seks untuk para pelanggan gerombolan yang menculiknya.

 

Jika dikalikan perhari 30 pria maka gadis bernama asli Karla Jacinto (23) maka dirinya telah melayani pria haus nafsu selama 43.200 kali sehingga sangat mengerikan dan sungguh biadab pelakunya.

 

Netralnews kali ini mengeksplorasi kisah itu lebih lanjut. Bahwasanya, Karla cilik tersebut lahir di kota Tenancingo, Meksiko. Sebuah kota yang memang dikenal dengan industri prostitusi dan mucikari terbesar di Meksiko.

 

Sejak usia 5 tahun, Karla Jacinto sudah menjadi korban pelecehan seksual oleh orang terdekatnya, kehidupan keluarga Karla yang kurang harmonis membuat ibunya tidak begitu memperdulikan apa yang terjadi pada anaknya (Karla Jacinto).

 

Pada usia 12 tahun, Karla Jacinto bertemu dengan seorang pria yang lebih tua darinya, ia kemudian dirayu dan di iming-imingi mobil mewah dan jaminan kehidupan yang lebih baik, jika dirinya mau ikut bersama pria tersebut.

 

Karla yang memang tengah benci pada ibunya kemudian terbujuk dan pergi bersama pria yang awalnya begitu baik kepada Karla. Kemudian keduanya pun tinggal bersama, selama 3 bulan tinggal dengan pria tersebut, Karla mengaku bahwa pria tersebut begitu baik kepadanya, Karla pun merasa bahagia bersamanya.

 

“Saya tinggal bersama pria itu selama tiga bulan, dia memperlakukan saya dengan sangat baik. Dia membelikan saya pakaian, sepatu, bunga, cokelat dan semuanya terasa sangat indah,” kata Karla.

 

Rupanya kebahagiaan yang Karla rasakan tidak selamanya, ia kemudian dibawa ke sebuah kota besar di Meksiko bernama Guadalajara, di sana, pria yang awalnya baik kepada Karla itu menjual Karla kepada pria hidung belang bersama wanita lain yang bernasib sama dengan Karla.

 

Karla dipaksa menjadi pelacur, ia mulai kerja mulai pukul 10 pagi hingga tangah malam, selama seminggu Karla berada dikota tersebut, Karla melayani 20- 30-an pria setiap harinya.

 

“Kami selama seminggu di Guadalajara. Setelah saya hitung. ada sekitar 20-30 pria per hari selama seminggu. Beberapa pria menertawakan saya saat menangis. Saya harus menutup mata saya agar tidak bisa melihat apa yang mereka lakukan pada saya, agar saya tidak merasakan apa pun,” kata Karla

 

Setelah terbebas dari nasib buruknya, Karla kini dikenal sebagai aktivis anti-perbudakan seks dan perdagangan manusia.

 

Dia berkeliling dunia memberikan advokasi dan berbagai pengalaman dengan para korban perbudakan seks.

 

Pada Juli lalu, Karla bertemu dengan Paus Fransiskus di Vatikan dan menceritakan kisah pilunya itu. Setelah itu, Karla pun diundang untuk ke Konggres Amerika Serikat untuk mengisahkan pengalaman pahit yang dialaminya itu.

 

Tujuan Karla berkeliling dunia saat ini dan ke depannya hanya satu, yaitu meningkatkan pemahaman warga dunia agar tak ada lagi anak-anak yang mengalami nasib seperti dirinya.

 

"Saya tak bisa membayangkan bahwa seorang gadis yang dulu berdiri di sebuah sudut mengenakan sepatu hak tinggi dan menganggap dirinya pelacur, kini bisa menjadi seseorang yang kuat dan semoga bisa berarti bagi banyak oran, terutama kaum perempuan," ujar Karla pada program "Freedom Project" yang ditayangkan CNN.

 

Kini dalam berbagai pidatonya, Karla mengatakan, beberapa orang yang ikut menghancurkan hidupnya adalah mereka yang seharusnya melindungi warga, termasuk beberapa orang polisi yang pernah menggerebeknya lalu dibawa ke kantor polisi, dan bukannya dibebaskan malah diminta untuk melakukan adegan cabul lalu direkam. Astagaaaa!!!

sumber: Ketemulagi,  Internasional, Kompas. dan Okezone, netralnews