• Home
  • Kilas Global
  • Gempa Palu: 'Sekitar 1.000 orang mungkin terkubur' akibat gempa
Sabtu, 06 Oktober 2018 06:48:00

Gempa Palu: 'Sekitar 1.000 orang mungkin terkubur' akibat gempa

 
DUNIA, - PNPB mengatakan ratusan dikhawatirkan terkubur akibat gempa di Palu. "Angka pastinya kami belum tahu," kata jubir BNPB Sutopo.
 
Korban meninggal dunia akibat gempa-tsunami di Palu dan sekitarnya telah mencapai 1.571 orang dan sebanyak 1.000 lainnya mungkin terkubur reruntuhan rumah dan bangunan.
 
Data mengenai korban meninggal dikemukakan juru bicara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho. Adapun jumlah korban terkubur dipaparkan Badan SAR Nasional.
 
"Kami memperkirakan ada lebih dari 1.000 rumah terkubur, jadi mungkin lebih dari 1.000 orang masih hilang," kata Yusuf Latif, Kasubbag Humas Badan SAR Nasional, M Yusuf Latif, kepada kantor berita AFP, hari Jumat (05/10).
 
Yusuf merujuk pada kompleks perumahan Balaroa yang terimbas likuifaksi setelah gempa-tsunami menerjang Palu, pada 28 September 2018 lalu.
 
"Namun, kami masih belum yakin karena masih ada kemungkinan beberapa orang berhasil keluar," imbuhnya.
 
Sutopo dalam keterangan pers di Jakarta, hari Jumat (05/10), menyatakan angka korban yang masih dinyatakan hilang bervariasi.
 
Ada yang memperkirakan antara 500, 600, 700 atau 1.000 orang.
 
"Berapa pastinya, kami belum tahu ... jadi kalau berdasarkan laporan atau penuturan warga yang selamat di sana, banyak (yang masih hilang). Berapa angka (pastinya), kami belum bisa menyampaikan," jelas Sutopo.
 
Ia menambahkan BNPB akan memperbarui data jumlah orang yang masih dinyatakan hilang dari waktu ke waktu.
 
Pemadam Kebakaran Darurat Internasional menggunakan alat pendeteksi tanda-tanda kehidupan untuk mencari dan menemukan korban di antara reruntuhan.
 
'Tak ada lagi tanda-tanda kehidupan'
 
Pencarian antara lain dilakukan di di Hotel Mercure Palu.
 
Di sini sekumpulan regu penyelamat Indonesia bekerja sama dengan lembaga swadaya masyarakat asal Prancis, Pemadam Kebakaran Darurat Internasional, untuk mencari dan menemukan korban.
 
Mereka menggunakan beragam cara, termasuk mengutus anjing pelacak serta alat pendeteksi tanda-tanda kehidupan.
 
"Kemarin kami mendeteksi detak jantung dan tanda pernapasan, tapi tidak ada pergerakan. Itu artinya seseorang tak bergerak, terperangkap. Sekarang tidak ada sinyal," kata Philippe Besson, ketua lembaga Pemadam Kebakaran Darurat Internasional, kepada AFP. (bbc/bbc).
Share
Berita Terkait
  • satu jam lalu

    Permudah Masyarakat ke TPS, Ketua DPRD Inhu Kawal Program CSR PT AMI Group Perbaikan Jalan di Desa

    RIAUONE, Inhu - Ketua DPRD Indragiri Hulu (Inhu)-Riau, Sabtu Pradansyah Sinurat, memfasilitasi program Corporate Social Responsibility (CSR) dari PT AMI Group Utama untuk

  • 4 jam lalu

    Kenapa Asus Vivobook Go 14 jadi Pilihan Tepat Untuk Pelajar dan Profesional


    TEKNO, - LAPTOP telah menjadi perangkat yang sangat penting untuk menunjang produktivitas, baik untuk pelajar maupun profesional. Dalam mencari lapt
  • 5 jam lalu

    Ketua DPRD Inhu: Partisipasi Masyarakat Kunci Sukses Pilkada, Ayo Gunakan Hak Pilih Dengan Bijak

    RIAUONE, Inhu - Ketua DPRD Indragiri Hulu (Inhu)-Riau, Sabtu Pradansyah Sinurat, mengimbau seluruh masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya pada Pemilihan Kepala Daerah

  • 14 jam lalu

    Melaka ICT Holdings Sdn Bhd Earns Recognition as One of Asia's Most Promising SMEs at ACES Awards


    BANGKOK, THAILAND - 26 November 2024 - Melaka ICT Holdings Sdn Bhd (MIC
  • Komentar
    Copyright © 2012 - 2024 riauone.com | Berita Nusantara Terkini. All Rights Reserved.Jasa SEO SMM Panel Buy Instagram Verification Instagram Verified