• Home
  • Kilas Global
  • Hari ini 4 Desember, Sejarah: Presiden AS ke-41 Kirim 28 Ribu Tentara ke Somalia
Minggu, 04 Desember 2016 06:32:00

Hari ini 4 Desember, Sejarah: Presiden AS ke-41 Kirim 28 Ribu Tentara ke Somalia

DUNIA, - Presiden Amerika Serikat (AS) ke-41 GeorgeHerbert Walker Bush memerintahkan 28 ribu tentara pergi ke Somalia pada 4 Desember 1992. Perintah itu menjadi misi militer yang disebut sebagai 'Pekerjaan Tuhan' atas perang yang melanda salah satu negara di timur Afrika tersebut. 
 
Dalam misi militer itu, Bush menjelaskan AS akan bertindak menyelamatkan lebih dari satu juta jiwa di Somalia. Ia juga meyakinkan operasi akan dilakukan sesuai keperluan dan tak akan diperpanjang kecuali dengan alasan yang benar-benar dibutuhkan. 
 
Pasukan AS dikirim sebagaimana permintaan pasukan PBB yang tidak mampu mengendalikan sejumlah faksi di Somalia. Situasi keamanan kian memburuk dan ribuan ton makanan yang akan dikirimkan kepada warga sipil terhalang dan menyebabkan seperempat penduduk negara itu terancam kelaparan. 
 
Dengan kehadiran pasukan militer AS dan beberapa negara lain, PBB berhasil mendistribusikan makanan yang dibutuhkan warga Somalia. Namun, pertempuran antarfaksi terus berlanjut. PBB tak memiliki rencana efektif menghentikan konflik. 
 
Pasukan kemanusiaan AS justru akhirnya terlibat dalam konflik politik di Somalia. Misi menjadi kontroversial hingga akhirnya dibatalkan oleh presiden baru AS, pengganti Bush yaitu Bill Clinton pada 1993.
 
Ledakan Pub di Inggris, 10 Orang Tewas
Ledakan bom terjadi di dekat sebuah pub di North Queen, Inggris pada 4 desember 1971. Dalam peristiwa itu, sebanyak 10 orang dilaporkan tewas, termasuk diantaranya adalah perempuan dan anak remaja. 
 
Bangunan pub bernama McGurk itu hancur seketika saat ledakan terjadi. Banyak pengunjung yang saat itu berada di dalam terperangkap puing bangunan.  
 
Salah satu korban yang terluka bernama John Irvine mengatakan kursi dan meja pub menghimpit badannya bersama dengan puing bangunan. Bagian dadanya terjepit hingga menyebabkan kesulitan bernapas. 
 
"Saya tidak tahu berada berapa lama di sana hingga ada petugas penyelamat dari pemadam kebakaran datang," ujar Irvine. 
 
Ia mengatakan setelah ledakan berlangsung, terjadi bentrokan antara beberapa orang di depan reruntuhan pub. Polisi dan tentara dikerahkan membantu menyelamatkan korban dan menghentikan perkelahian. 
 
Disebut perkelahian terjadi antara umat Katolik yang menduga pihak tertentu dari kalangan Kristen Protestan melakukan serangan bom. Selama ini, pub McGurk sering dikunjungi oleh umat katolik. Namun, polisi tak mendapatkan bukti terkait dugaan itu.
 
Siswi Amerika Dipenjara 26 Tahun karena Pembunuhan di Italia
Seorang siswi pertukaran pelajar dari Amerika Serikat (AS) bernama Amanda Knox dihukum karena melakukan pembunuhan terhadap teman sekamarnya, Meredith Kercher asal Inggris pada 4 Desember 2009. Ia dijatuhi vonis 26 tahun penjara.
 
Kasus ini menjadi sensasional karena Knox yang dikenal sebagai perempuan berwajah lugu dinilai tidak bersalah. Keputusan dari Pengadilan Italia juga membebaskan perempuan yang saat itu berusia 22 tahun tersebut bersama dengan kekasihnya bernama Raffaelle Sollecito yang diduga berperan membantu pembunuhan dilakukan pada Oktober 2011.
 
Kercher pertama kali ditemukan tewas di kamar asrama sekolah di Umbria, Italia pada 2 November 2007. Ia mengalami luka tusukan yang diyakini dilakukan satu malam sebelumnya.  
 
Knox mengatakan dirinya sedang berada di ruang komputer saat malam kejadian bersama dengan Sollecito. Ia juga menuduh pelaku di balik pembunuhan Kercher adalah seorang pemilik bar, tempat yang biasa mereka datangi bersama. 
 
Bukti-bukti dan petunjuk yang ada saat itu kurang untuk menjerat Knox. Ia bersama dengan Sollecito yang dipenjara di Italia diputuskan bebas dan dapat kembali ke negara asal, yaitu AS. 
 
Namun, setelah penyelidikan kembali dilakukan pada 2013, Pengadilan Tinggi Italia membatalkan pembebasan Knox dan Sollecito. Ia dijatuhi hukuman 26 tahun penjara, sementara Sollecito 25 tahun penjara. 
 
Dalam penyelidikan lebih mendalam, jaksa Italia menemukan bukti jejak DNA Knox pada pakaian dalam milik Kercher. Demikian dengan pisau yang digunakan dalam pembunuhan. (rep/*).
Share
Berita Terkait
Komentar
Copyright © 2012 - 2024 riauone.com | Berita Nusantara Terkini. All Rights Reserved.Jasa SEO SMM Panel Buy Instagram Verification Instagram Verified