Senin, 17 Juni 2019 15:45:00

NASA kini Siapkan Teleskop Pemburu Planet Alien

DUNIA, -  NASA kini tengah mempersiapkan teleskop ruang angkasa untuk berburu planet alien yang diberi nama 'Starshade'. Pesawat itu dirancang menggunakan teleskop dan pesawat ruang angkasa yang akan terbang sekitar 25 ribu mil atau 400 ribu kilometer.

Pesawat Starshade ini dilengkapi dengan tutupan besar yang datar dan digunakan untuk menghalangi cahaya bintang. Tutupan ini serupa dengan bunga yang sedang mekar dan menghalangi cahaya bintang. Sehingga teleksop itu bisa mendapat tampilan orbit planet yang lebih jelas. 

"Jarak yang kita bicarakan untuk teknologi Starshade ini agak sulit untuk dibayangkan. Jika Starshade diperkecil maka teleskop akan berukuran seperti penghapus pensil dan akan dipisahkan dengan jarak 100 kilometer (dengan penutupnya)," terang Teknisi Jet Propulsion Laboratory (JPL) NASA, Michael Bottom dikutip dari laman resmi NASA, Rabu (12/6). 

"Sekarang bayangkan kedua benda itu [teleskop dan pesawat ruang angkasa] mengambang bebas dan keduanya sama-sama mengalami tarikan dan dorongan kecil dari gravitasi. Kami berusaha menjaga keduanya agar tetap sejajar dengan pergeseran hanya 2 milimeter."

Dibuatnya Starshade berangkat dari temuan para peneliti yang menemukan ribuan eksoplanet namun belum ada peneliti NASA belum sempat meninjau temuan eksoplanet tersebut lebih jauh. 

Metode pemblokiran cahaya bintang merupakan kunci untuk melakukan penglihatan eksoplanet guna melakukan studi mendalam terkait atmosfer planet. Studi semacam itu memiliki potensi untuk mengungkapkan tanda-tanda kehidupan di luar Bumi.

Sebetulnya gagasan membuat Starshade telah diusulkan pada 1960-an. Para peneliti yang berkerja pada pengembangan teknologi Starshade disebut tim S5, yang bertugas untuk mengatasi tiga kesenjangan teknologi yang perlu diselesaikan sebelum misi Starshade siap untuk pergi ke luar angkasa.

Starshade bakal disematkan Wide Field Survey Telescope (WFIRST), sebuah teleskop dengan cermin primer berdiameter 2,4 meter. WFIRST akan membawa teknologi pemblokiran cahaya bintang yang disebut coronagraph.

Teknologi Starshade dan coronagraph bekerja secara terpisah namun Bottom mengatakan WFIRST dapat mendeteksi keberadaan Starshade jika di luar jangkauan akibat cahaya bintang yang membentuk pola terang dan gelap di bagian depan teleskop.

Kendati demikian, misi Starshade belum sepenuhnya disetujui. Namun NASA hanya butuh menyelesaikan satu persyaratan yakni terkait formasi penerbangan agar proyek tersebut layak untuk diluncurkan ke luar angkasa.

"Bagi saya, suatu contoh yang bagus tentang bagaimana teknologi ruang angkasa menjadi semakin luar biasa. Kami menggunakan formasi terbang di ruang angkasa tiap kali sebuah kapsul berlabuh di Stasiun Luar Angkasa Internasional," kata Manajer Kegiatan Pengembangan Teknologi Starshade NASA, Phil Willems. (*).

source: CNNIndonesia.



Share
Berita Terkait
  • 42 menit lalu

    Preserving the beauty of nature - a bond that links Lancang-Mekong countries


    CHENGDU CITY, CHINA  - 27 November 2024 - Taking its source from the Zhaqu of Tanggula Mountain Range in northwest China's Qinghai Province, the Lancang R
  • 46 menit lalu

    Zoho Partners with Ministry of Communication And Digital Affairs to Support Indonesia's Startup Ecosystem


    Program will provide more than IDR 60 Billion of software solu
  • 54 menit lalu

    Linkin Park "From Zero World Tour" to Perform in Jakarta on 16 February 2025 as The Only Show in Southeast Asia


  • 56 menit lalu

    Hong Kong Brands & Influencers Unite to Embrace Being Never Normal


    Komentar
  • 1
    Kilas Global  2 hari lalu

    Presiden Prabowo bertemu Presiden PEA Sheikh MBZ, Tertarik Kelola Sovereign Wealth Fund

  • Copyright © 2012 - 2024 riauone.com | Berita Nusantara Terkini. All Rights Reserved.Jasa SEO SMM Panel Buy Instagram Verification Instagram Verified