BANGKOK - Rombongan Serikat Perusahaan Pers (SPS) Cabang Riau, bertamu dan diskusi jurnalistik ke kantor Thai Journalist Association (TJA) di Bangkok, Selasa (18/4/17). Sekaligus di tempat yang sama, SPS Riau juga berkesempatan berdiskusi kebebasan pers dengan perwakilan South East Asian Press Aliance (SEAPA).

 

Saat berdiskusi dengan TJA, rombongan SPS Riau mendapatkan informasi berharga tentang cara Thailand mengembangkan wisatanya. Menurut mereka, kunci utama memajukan pariwisata adalah sinergi antara pemerintah pusat, provinsi sampai ke desa dan melibatkan seluruh rakyat. Keberadaan media, memberikan informasi dan publikasi secara luas tentang upaya pemrintah memajukan wisata.

 

Presiden TJA Pramed Lekpeth menyebutkan, media di Thailand sangat berperan. Iven per iven dari agenda pariwisata diekspos secara luas oleh media. Namun diakuinya, selain media cetak dan online, peran media sosial pun cukup penting.

 

"Bukan saja media cetak dan online, lewat media sosial juga besar pengaruhnya promosikan wisata," kata Pramed dengan bahasa Thailand yang ditranslate oleh guide tour, Ben.

 

Ditambahkan Pramed, pemerintah tidak bisa jalan sendiri tanpa melibatkan rakyat sampai ke desa-desa. "Bila ada program pariwisata, disosialisasikan sampai ke desa. Dari desa, melibatkan masyarakat, program ini dikampanyekan. Muncul kreativitas warga desa untuk meningkatkan ekonominya. Kehadiran para wisatawan pun bisa diterima masyarakat," jelasnya.

 

Ketua SPS Riau yang juga Ketua rombongan Zulmansyah Sekedang mengaku, di Riau banyak potensi wisata yang bisa dikembangkan dan dipromosikan. Namun sejauh ini belum maksimal dikelola dan belum banyak yang mengetahuinya. Dengan saran dan sharing masukan dari TJA diharap ke depan media di Riau bisa berpartisipasi memajukan pariwisata Riau yang bertajuk "Riau Menyapa Dunia".

 

Zulmansyah juga mengundang rekan-rekan TJA untuk datang ke Riau. "Kita tunggu di Riau. Akan kami sambut sebaik mungkin. Sekaligus sebagai kunjungan balasan," ajak Zulmansyah. Ajakan ini di iya kan oleh .. dan rekan-rekan pengurus TJA.

 

Diskusi kemarin juga bersama SEAPA. Edgardo P Legaspi dari SEAPA banyak bicara tentang kondisi media dan wartawan di Asia Tenggara. Diakui Edgardo masih tinggi prilaku kekerasan terhadap jurnalis saat ini. Keberadaan media online pun diakui, saat ini mempengaruhi keberadaan media cetak. Termasuk soal berita hoax, pun menjadi konsern SEAPA saat ini.

 

Makanya, kata Edgardo SEAPA saat ini juga mendampingi TJA dalam proses menyiapkan aturan perundang-undangan tentang media dan jurnalis. Soal tekanan pemerintah terhadap media, Edgardo menyebutkan, media harus terus menjadi alat kontrol terhadap pemerintah. Walau ada tekanan, media harus terus independen.

 

Akhir pertemuan kemarin Ketua SPS Riau dan pengurus menyerahkan cenderamata berupa plakat kepada ketua TJA. Sedang dari TJA, seluruh pengurus SPS diberikan masing-masing satu pin perak berbentuk logo TJA.(uli/rpz/4bu)