- Home
- Kilas Global
- Bahaya ya, Ratusan Kilo Kerupuk Mentah Ini Terpaksa Dimusnahkan Karena Mengandung Boraks
Kamis, 19 Januari 2023 17:13:00
Bahaya ya, Ratusan Kilo Kerupuk Mentah Ini Terpaksa Dimusnahkan Karena Mengandung Boraks
NASIONAL, YOGYAKARTA - Warga Kota Yogyakarta sepertinya harus lebih berhati-hati saat membeli kerupuk mentah.
Pasalnya, pada Agustus 2022 lalu Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta melakukan razia di Pasar Beringharjo dan ditemukan ratusan kilogram kerupuk yang mengandung bahan berbahaya.
Hari ini, total ada 687,5 kilogram kerupuk puli mentah yang dikemas dalam 275 kantong terpaksa dimusnahkan dengan cara dihancurkan oleh truk compactor sampah karena mengandung bahan berbahaya berupa boraks.
Boraks adalah nama lain dari natrium biborat, natrium piroborat, dan natrium tetraborat yang biasa digunakan untuk membuat bahan solder, bahan pembersih, pengawet kayu, antiseptik kayu, dan pengontrol kecoa.
Kepala Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta Veronica Ambar Ismuwardani mengatakan operasi tangkap tangan terhadap distributor kerupuk dilakukan karena ada kecurigaan penggunaan bahan berbahaya untuk produk makanan yang dijual.
Setelah dites, terbukti ada kandungan boraks dalam makanan tersebut.
Distributor dari Madiun itu kemudian bersikap kooperatif dan mengakui penggunaan boraks, lalu menyerahkan seluruh kerupuk yang akan didistribusikan sehingga tidak ada tindakan hukum yang diberikan terhadap distributor.
" Untuk sementara kami masih memberikan edukasi dan pembinaan. Barang bukti pun diserahkan dan hari ini kami musnahkan sebagai bentuk perlindungan konsumen," katanya.
Atas temuan tersebut Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta yang bekerja sama dengan Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Yogyakarta kemudian mengirimkan surat ke daerah asal produk makanan untuk menindaklanjuti temuan tersebut.
" Pengawasan penggunaan bahan berbahaya pada produk makanan yang dijual di pasar tradisional merupakan kegiatan rutin dan akan terus kami lakukan. Pantauan dilakukan di semua pasar," ujarnya.
Kepala BBPOM Yogyakarta Trikoranti Mustikawati mengatakan boraks akan memberikan dampak negatif pada kesehatan, seperti penyakit kanker dan lainnya.
" Dampak penggunaan boraks tidak akan terlihat langsung, tetapi bahan berbahaya itu akan terakumulasi di dalam tubuh yang kemudian lama kelamaan bisa menyebabkan penyakit, seperti kanker dan lainnya," kata Trikoranti.
Oleh karenanya, lanjut dia, penggunaan boraks sangat berbahaya, terutama bagi anak-anak karena dampak kesehatan baru akan terlihat dalam beberapa tahun kemudian.
BBPOM Yogyakarta melakukan pengawasan keamanan pangan secara rutin, tidak hanya di pasar tradisional, tetapi juga di seluruh tempat usaha dengan cara sampling bekerja sama dengan dinas terkait di kabupaten/kota.
" Misalnya pengecekan pada produk yang sudah memiliki izin edar, tetapi setelah dites ternyata mengandung bahan berbahaya. Ini yang kami awasi dan pelaku usaha diberi pembinaan. Sanksi bisa diberikan, tetapi itu pilihan terakhir jika masih terus menggunakan bahan berbahaya," ucapnya.
Bahan pangan berbahaya yang paling banyak ditemukan adalah boraks dan formalin.
" Tetapi pada 2022 sudah mulai berkurang khususnya di pasar. Harus ada edukasi terus menerus kepada pelaku usaha dan konsumen terkait keamanan pangan," katanya. (antara/jpnn)