• Home
  • Kilas Global
  • Gabungan Tim Ahli UI Buat Peta Sebaran dan Penularan COVID-19 di Indonesia
Sabtu, 21 Maret 2020 12:24:00

Gabungan Tim Ahli UI Buat Peta Sebaran dan Penularan COVID-19 di Indonesia

NASIONAL, KESEHATAN, -  Gabungan tim Ahli dan Peneliti Universitas Indonesia (UI) mencoba mengembangkan sebuah Portal WebGIS untuk membantu pemerintah memetakan sebaran virus corona COVID-19 di Indonesia.

Peta dalam jaringan itu dapat diakses melalui komputer maupun smartphone melalui laman https://qgiscloud.com/ardiansyah18/CORONA_INA_19032020/.

Portal WebGIS ini diklaim akan mampu memetakan penularan dan persebaran pasien yang positif terinfeksi COVID-19. Selain juga membantu pemerintah dalam memetakan daerah yang rawan kasus infeksi baru.

Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi UI, Abdul Haris, menuturkan, portal peta itu awalnya dikembangkan oleh seorang peneliti dari Departemen Geografi, FMIPA. Karena disadari, penyebaran COVID-19 telah menjadi perhatian dunia maka UI mengerahkan tim ahli dan penelitinya untuk bersama-sama mengembangkan portal tersebut.

"Dilengkapi bersama-sama oleh tim peneliti dari Fakultas Ilmu Komputer (Fasilkom), Fakultas Kedokteran (FK), Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM), dan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) di bawah koordinasi Direktorat Inovasi dan Science Techno Park UI,” kata Abdul lewat keterangan tertulis yang dibagikan kampus UI, Jumat 20 Maret 2020.

Menurut Haris, portal ini memuat informasi berkenaan gambaran persebaran lokasi pasien yang positif terinfeksi virus COVID-19; Orang dalam pengawasan (ODP), dan Pasien dalam pengawasan (PDP). Portal peta ini juga mampu menggambarkan tiga kelas berdasarkan status kerawanannya: Rawan Rendah, Sedang dan Tinggi.

Daerah berklasifikasi Rawan Tinggi (ditandai dengan zona merah) ditandai oleh tiga hal yaitu, banyaknya penderita berdomisili di wilayah tersebut, banyaknya jumlah dan dekatnya jarak penderita dengan fasilitas transportasi umum, dan kepadatan penduduk yang tinggi.

"Adapun sejumlah parameter yang diperhitungkan di dalam Peta WebGIS diantaranya, kepadatan jumlah penderita dalam luas wilayah tertentu; kepadatan penduduk masing-masing daerah, dan kepadatan sistem transportasi (stasiun kereta api, halte bus, terminal, dan lainnya)," kata Abdul.

Data untuk portal peta daring ini dihimpun dari berbagai sumber Pemerintah Daerah dan Lembaga seperti Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Pemda DKI Jakarta, Pemda Jawa Barat, dan lain-lain. Portal ini disempurnakan dengan masukan peneliti dari Departemen Epidemiologi FKM, FKUI, Fasilkom, dan dari mitra BUMN seperti Telkom Indonesia.

Diharapkan Portal WebGIS ini dapat bermanfaat bagi pemangku kebijakan baik Pemerintah Daerah, Kementerian Kesehatan, BNPB maupun Kementerian lainnya. Portal ini juga dapat menjadi bahan masukan bagi masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan antisipasi mandiri pada wilayah rawan virus COVID-19. (tempo/*).

Share
Komentar
Copyright © 2012 - 2024 riauone.com | Berita Nusantara Terkini. All Rights Reserved.Jasa SEO SMM Panel Buy Instagram Verification Instagram Verified