- Home
- Kilas Global
- Penyakit Maag dan Berpuasa
Senin, 28 Mei 2018 17:16:00
Penyakit Maag dan Berpuasa
oleh Dr. Erwin Christianto, M.Gizi, SpGK
RIAUONE.COM - Islam memerintahkan pemeluknya untuk beribadah sesuai dengan kemampuan, termasuk berpuasa. Secara garis besar pengertian puasa adalah menahan diri untuk tidak makan, tidak minum, tidak berhubungan suami istri, dari terbit fajar sampai tenggelamnya matahari.
Nah, bagaimana dengan penderita sakit maag? Apakah berpuasa bisa memperparah penyakit maag?
Bagi mereka yang masih mampu untuk menjalankan dan mendapatkan izin dokter Insyaallah puasa akan menjadi obat baginya. Tapi, jika terjadi perdarahan lambung, dan muntah-muntah, hukumnya sama seperti orang sakit pada umumnya yaitu mengganti di hari lain.
Secara umum sakit maag dibagi menjadi 2 kelompok besar yaitu sakit maag fungsional dan sakit maag organik. Kepastian pembagian ini tentu setelah dilakukan peneropongan dengan alat yang disebut endoskopi. Maag fungsional terjadi tidak didapatkan kelainan secara anatomi. Sedangkan maag organik disebabkan karena kelaianan anatomi pada saluran pencernaan, misalnya luka dalam atau luka lecet pada kerongkongan, lambung atau usus dua belas jari, polip pada kerongkongan, lambung atau usus dua belas jari serta kanker.
Bisa atau tidaknya berpuasa
Berbagai pertanyaan timbul dalam praktik sehari-sehari dari pasien yang mempunyai masalah dengan lambung ialah: Apakah orang yang sakit maag boleh berpuasa?
Pada umumnya, penderita sakit maag dapat berpuasa terutama jika sakit maagnya hanya gangguan fungsional. Biasanya dengan berpuasa keluhan sakit maagnya berkurang dan merasa lebih sehat pada saat berpuasa. Hal ini terjadi karena keluhan sakit maag yang timbul pada pasien akibat ketidak teraturan makan, konsumsi makanan camilan,seperti makanan yang berlemak, asam, dan pedas sepanjang hari, konsumsi minuman bersoda dan minum kopi,merokok dan juga faktor stress
Adapun pada kelainan organik khususnya pada penderita tukak atau luka yang dalam dan cenderung terjadi perdarahan atau kanker lambung yang juga selalu berdarah tidak dapat melaksanakan puasa. Untuk penderita tukak, baik di usus dua belas jari maupun di lambung selama pengobatan dapat melaksanakan ibadah puasa.
Hasil penelitian membuktikan bahwa pada pasien yang sudah mempunyai sakit maag yang kronis perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut terlebih dahulu,sebelum melaksanakan ibadah puasa. Apabila sakit maagnya bisa diobati terlebih dahulu atau melaksanakan puasa dengan tetap minum obat sehingga akibat yang tidak diharapkan tidak terjadi.
Makanan dan minuman selama puasa
Selama berpuasa,asupan makanan dan minuman harus menjadi perhatian terutama pada penderita sakit maag.Kita sebaiknya menghindarkan diri dari makanan yang menyebabkan atau memperberat gejala sakit maag,antara lain :
Hindari makanan minuman yang banyak mengandung gas dan terlalu banyak serat, antara lain roti yang mengandung banyak ragi, sayuran seperti sawi, dan kol, buah-buahan seperti nangka, dan pisang ambon, makanan berserat tertentu seperti kedondong, atau buah yang dikeringkan, serta minuman bersoda.
Hindari juga makanan yang merangsang pengeluaran asam lambung berlebihan, seperti : kopi, minuman beralkohol, atau susu full cream.
Hindari makanan yang sulit dicerna, karena dapat memperlambat pengosongan lambung, sehingga terjadi peningkatan peregangan di lambung yang akhirnya dapat meningkatkan asam lambung, antara lain makanan berlemak,kue tar,brownies, coklat,dan keju. Hindari makanan yang secara langsung merusak dinding lambung, yaitu makanan yang mengandung cuka dan pedas, dan bumbu yang merangsang.
Selain makanan minuman di atas, ada beberapa sumber karbohidrat yang harus dihindarkan bagi penderita sakit maag,antara lain beras ketan, mi, bihun, bulgur, jagung,ubi singkong, tales, dan dodol. Kegiatan yang meningkatkan gas di dalam lambung juga harus dihindarkan, antara lain makan permen khususnya permen karet dan merokok.
Dengan memperhatikan hal hal diatas, Insya Allah kita dapat melaksanakan puasa dengan sebaik-baiknya tanpa gangguan kesehatan. *