• Home
  • Kilas Global
  • Seperti Apa Penjelasan-nya? Ramai soal Jari Tangan yang Berubah Hitam karena Kedinginan Disebut Frostbite, Apa Itu?
Minggu, 02 Juli 2023 10:22:00

Seperti Apa Penjelasan-nya? Ramai soal Jari Tangan yang Berubah Hitam karena Kedinginan Disebut Frostbite, Apa Itu?

NASIONAL, - Sebuah unggahan video yang memperlihatkan jari-jari tangan seseorang berubah warna menjadi hitam dan kaku, ramai di media sosial.

Unggahan tersebut dibuat oleh akun TikTok ini pada Kamis (29/6/2023). Dalam unggahan tampak, jari-jari tangan yang berwarna hitam itu sulit untuk ditekuk dan kerasa keras seperti membatu.

Selain itu, dalam narasi video disebutkan bahwa jari tangan pendaki gunung yang terkena frostbite.

"Trigger Warning! Saat tubuh kita terpapar suhu dingin yang sangat ekstrem, beberapa bagian tubuh kita akan berubah warna dan mulai mati rasa. Mengapa? Karena suhu yang sangat dingin bisa merusak kulit dan jaringan yang ada di bawahnya, kondisi medis ini disebut Frostbite," tulis pengunggah.

Hingga Jumat (30/6/2023) sore, unggahan tersebut sudah dilihat sebanyak 16,2 juta kali dan mendapatkan lebih dari 7.000 komentar dari warganet.

Lantas, apa itu frostbite?

Dokter Spesialis Bedah Plastik Rekonstruksi dan Estetik dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Ahmad Fawzy membenarkan bahwa jari-jari tangan yang berwarna hitam pada unggahan video tersebut adalah frostbite.

Ia menjelaskan, cedera radang dingin (frostbite) adalah cedera akibat suhu rendah (hipotermik) yang terjadi ketika kulit dan jaringan di bawahnya membeku karena terlalu lama terpapar suhu dingin.

"Kondisi ini biasanya mempengaruhi ekstremitas seperti jari tangan, kaki, hidung, telinga, dan pipi," ujarnya kepada Kompas.com, Jumat (30/6/2023).

Sementara itu, untuk tingkat keparahan radang dingin dapat berkisar dari cedera permukaan (superfisial) ringan hingga kerusakan jaringan dalam, tergantung pada durasi dan intensitas paparan dingin.

Bagaimana frostbite terjadi?

Ahmad Fawzy menyampaikan, saat terkena suhu dingin yang ekstrem, kaliber pembuluh darah di kulit dan jaringan di bawahnya menyempit (vasokonstriksi) untuk menjaga panas tubuh dan melindungi organ vital.

Sehingga hal tersebut mengurangi aliran darah dan menyebabkan hipoksia jaringan (kekurangan oksigen).

"Saat suhu jaringan turun jauh, kristal bekuan dapat terbentuk di dalam sel dan menyebabkan kerusakan fisik," ungkapnya.

Namun, setelah penghangatan kembali, ada yang namanya cedera reperfusi. Di mana aliran darah yang tadinya tersendat tiba-tiba tumpah ruah ke jaringan yang terkena.

Sehingga, hal tersebut memperburuk kerusakan akibat peradangan dan pelepasan substansi radikal bebas yang bersifat destruktif terhadap jaringan.

Frostbite berdasarkan tingkat kerusakan jaringan

Ahmad mengungkapkan, frostbite umumnya dinilai berdasarkan tingkat kerusakan jaringan yang mirip dengan tingkat kerusakan pada luka bakar, beberapa di antara seperti berikut ini:

Radang dingin tingkat pertama: Cedera superfisial, hanya melibatkan lapisan luar kulit (epidermis).

Radang dingin tingkat dua: Melibatkan lapisan kulit (dermis) dan jaringan di bawahnya (subdermis).

Radang dingin tingkat tiga: Meluas ke jaringan yang lebih dalam, seperti otot, tendon, dan pembuluh darah.

Radang dingin tingkat empat: Bentuk yang paling parah, mencapai tulang dan menyebabkan kerusakan jaringan yang luas.

Gejala klinis frostbite dan pertolongan pertama

Dokter spesialis bedah plastik di Unsoed itu menyampaikan terkait dengan deteksi dini gejala dan tanda klinis radang dingin sangat penting untuk mencegah kerusakan lebih lanjut.

"Tanda dan gejala umum termasuk kulit dingin, pucat, menyerupai lilin, kebas atau mati rasa atau sebaliknya kesemutan, dan nyeri," ungkapnya.

Ia mengatakan, apabila seseorang mencurigai radang dingin, mereka bisa mencoba untuk melakukan tindakan pertolongan pertama seperti berikut ini:

Pindah ke lingkungan yang hangat sesegera mungkin.

Hangatkan kembali area yang terkena dengan lembut menggunakan air hangat (bukan panas) atau dengan mengompres hangat.

Hindari menggosok atau memijat area radang dingin, karena dapat menyebabkan kerusakan tambahan.

Jangan gunakan sumber panas langsung seperti pemanas atau api untuk menghangatkan kembali, karena kulit yang membeku dapat dengan mudah terbakar.

Segera cari pertolongan medis, karena radang dingin memerlukan evaluasi dan perawatan profesional.

Cara mencegah frostbite

Lebih lanjut, Ahmad mengatakan bahwa mencegah radang dingin sangat penting, terutama di iklim dingin atau selama aktivitas dalam kondisi dingin yang ekstrem.

Beberapa tindakan pencegahan yang bisa dilakukan meliputi:

Berpakaian berlapis-lapis, menutupi kulit yang terbuka, dan mengenakan pakaian yang hangat dan bersekat.

Menggunakan sarung tangan, topi, dan syal untuk melindungi ekstremitas.

Membatasi paparan dingin dan mencari perlindungan dalam kondisi ekstrim.

Menghindari alkohol dan merokok, karena dapat merusak kemampuan tubuh untuk mengatur suhu.

Pengobatan frostbite

Ahmad menyampaikan, apabila seseorang sudah terlanjur mengalami frosbite, maka diperlukan beberapa pengobatan untuk mengurangi efek dan gejala dari penyakit tersebut.

Pada tahap awal radang dingin, penatalaksanaan non-bedah bertujuan untuk mempercepat penyembuhan dan mencegah komplikasi. Ini mungkin termasuk:

Penanganan nyeri dengan obat pereda nyeri yang dijual bebas.

Menjaga daerah yang terkena ditinggikan untuk mengurangi pembengkakan.

Ganti balutan dan perawatan luka untuk mencegah infeksi.

Obat untuk meningkatkan aliran darah dan mengurangi peradangan.

Terapi oksigen hiperbarik dapat dipertimbangkan pada kasus yang parah untuk meningkatkan oksigenasi dan penyembuhan jaringan.

Sementara itu, ia mengatakan bahwa ada beberapa kasus radang dingin yang parah dengan kematian jaringan (nekrosis) yang ditandai dengan tampilan klinis hitam, kering, kaku, keras seperti kayu.

"Ada beberapa kasus frostbite yang sudah parah seperti halnya pada unggahan video tersebut, di mana ditandai dengan kematian jaringan dan jari berubah menghitam," ungkapnya.

"Untuk kasus tersebut mungkin memerlukan intervensi bedah berupa pembuangan jaringan (amputasi) yang bertujuan untuk membuang jaringan yang mati atau rusak sehingga menghemat distribusi oksigen dan nutrisi hanya untuk jaringan yang masih vital serta meningkatkan penyembuhan," sambungnya.

Selain itu, amputasi juga dilakukan tergantung pada tingkat keparahannya, opsi pembedahan untuk kondisi selain nekrosis mungkin termasuk:

Eskarotomi atau fasiotomi untuk menghilangkan tekanan tinggi di dalam kompartemen alat gerak tubuh yang terkena dan meningkatkan aliran darah pada kasus radang dingin yang dalam.

Pencangkokan kulit untuk menutupi area kehilangan jaringan yang luas dan meningkatkan penyembuhan luka.

Amputasi jari atau anggota tubuh yang rusak parah untuk mencegah penyebaran infeksi dan mempertahankan fungsinya. sc:kompas

Share
Komentar
Copyright © 2012 - 2024 riauone.com | Berita Nusantara Terkini. All Rights Reserved.Jasa SEO SMM Panel Buy Instagram Verification Instagram Verified