- Home
- Kilas Global
- Harimau Bonita is Back! Jejaknya Terlacak di Kebun Sawit
Jumat, 13 April 2018 14:08:00
Harimau Bonita is Back! Jejaknya Terlacak di Kebun Sawit
Dok. BBKSDA Riau
RIAUONE.COM, INHIL - Hutomo mengatakan pihak BBKSDA ingin menguji keahlian kemampuan komunikasi lewat gelombang suara yang dimiliki Shakti. Setelah dikukan penelusuran, Harimau Bonita kini masuk ke perkebunan sawit.
"Jejak Bonita ditemukan tim di lahan sawit Blok 70. Walau berjumpa dengan jejaknya, namun tim belum bertemu langsung dengan Bonita," kata Hutomo.
Tiga bulan lebih lamanya tim berusaha mengevakuasi Bonita dari lokasi konflik. Harimau liar itu pada 3 Januari lalu telah menyerang Jumiati hingga tewas di perkebunan sawit.
Bonita lalu 'diburu'. Tim BBKSDA Riau turun ke lokasi untuk mengatasi kondisi di lapangan. BBKSDA memberikan perlindungan kepada masyarakat juga menyelamatkan Bonita dari ancaman pembunuhan sekelompok masyarakat.
Belum lagi selesai mengevakuasi, Bonita kembali melakukan aksinya menyerang kembali warga, Yusri, pada 10 Maret lalu, buruh bangunan itu tewas diserang Bonita. Sejak itu tim terpadu pun dibentuk. Sniper dari TNI/Polri pun diterjunkan untuk membantu tim yang sudah ada.
Sudah berjalan tiga bulan ini, tim belum juga berhasil mengevakuasi Bonita. Harimau liar yang kian langka di Indonesia ini sebenarnya sebelum terjadi konflik adalah sasaran pembunuhan dari sekelompok pemburu liar.
Hal itu bisa dibuktikan, ketika tim terjun ke lokasi pascatewasnya Jumiati, penelusuran di lokasi konflik banyak ditemukan jeratan harimau yang sengaja dipasang. Jeratan itu disita tim BBKSDA Riau dari sejumlah titik di kawasan konflik tersebut. Jeratan terbuat dari slink yang mematikan itu, membuktikan bahwa kelompok pemburu liar lebih awal akan membunuh Bonita.
Konflik manusia dengan harimau ini terjadi karena hancurnya kawasan hutan alam. Habitat Bonita disulap menjadi perkebunan sawit dan diberikannya izin kawasan hutan tanaman industri untuk kelangsungan pabrik kertas di Riau. Perizinan itu diberikan oleh penguasa masa lalu. Kini, manusia dan harimau konflik imbas dari kebijakan yang salah urus di masa lalu.
(hrc)
Share
Komentar