• Home
  • Kilas Global
  • Jadi Pioneer Pembangunan Berkelanjutan, Kabupaten Muba Tularkan Ilmu ke Anggota LTKL
Selasa, 05 Desember 2017 10:59:00

Jadi Pioneer Pembangunan Berkelanjutan, Kabupaten Muba Tularkan Ilmu ke Anggota LTKL

PALEMBANG, - NUSANTARA, - Kabupaten Musi Banyuasin menjadi salah satu sentra sawit terbesar di Tanah Air. Kebijakan-kebijakan inovatif yang digulirkan kabupaten tersebut menjadi salah satu penggerak hadirnya kesepatan Lingkar Temu Kabupaten Lestari (LTKL).
 
 LTKL adalah visi dan komitmen yang disampaikan sejumlah pemerintah di daerah yang ingin agar daerahnya atau yurisdiksinya mulai menerapkan standar-standar lingkungan yang berkelanjutan.
 
“Artinya di sini pembangunan terus tumbuh tapi tidak dengan cara merusak. Artinya kelapa sawit tumbuh, lingkungan hutan juga dijaga. Pokoknya antara pertumbuhan dan proteksi lingkungan harus seimbang,” jelas Wakil Bupati Muba Beni Hernedi dalam acara diskusi bertema Masa Depan Bagi Kabupaten Lestari: Membangun Skenario Kesiapan dan Mekanisme Insentif, yang diadakan di Hotel Aryaduta, Palembang, Senin (4/12/2017).
 
Muba selama ini menjadi contoh bagi beberapa kabupaten lain di Indonesia yang juga tengah mendorong pembangunan berkesinambungan. LTKL yang terbentuk pada Desember 2016 saat ini beranggotakan delapan kabupaten, yakni Musi Banyuasin, Rokan Hulu, Siak, Batanghari, Labuan Batu Utara, Sintang, Sanggau, dan Sigi.
 
Ditanya apakah harapan Muba yang selama ini dianggap menjadi pioneer pembangunan berkelanjutan, Beni mengatakan bahwa tidak ada anggota LTKL yang lebih unggul.
 
“Masing-masing punya kelebihan, spesifikasi dan masing-masing saling belajar. Muba belajar dengan kabupaten lain yang hutannya lebih banyak, yang lain belajar bagaimana peremajaan sawit, bagaimana membina petani plasma. Tak ada anggota yang lebih unggul,” tegas Beni.
 
Potensi sawit di Muba saat ini mencapai 1,2 juta ton per tahun (CPO) dari luas lahan produksi kurang lebih 400.000 hektare. 
 
Lima tema prioritas Muba melalui pendekatan LTKL ini adalah:
 
1.      Akomodasi kebutuhan yang dimiliki anggota LTKL,
 
2.      Mendorong komunikasi berkelanjutan. Terus berkolaborasi, 
 
3.      Mencegah kebakaran gambut,
 
4.      Konservasi energi,
 
5.      Kehutanan.
 
Tahun depan, Munas pertama LTKL akan diadakan di Palembang. Rencananya, dalam munas tersebut juga akan dilakukan site visit ke lokasi perkebunan sawit di Muba. (IND/*).
Share
Berita Terkait
  • tahun lalu

    Disetujui, Segini Harga TBS Kelapa Sawit Petani Mitra Swadaya Riau pada Periode 23-29 Agustus 2023

    RIAU, KEBUN, - Dalam rapat penetapan harga yang diadakan hari ini, Selasa (22/8/2023), Dinas Perkebunan (Disbun) Provinsi Riau bersama tim penetapan harga telah menyetujui hasil

  • 2 tahun lalu

    Mengagetkan Jagat Tani, Hasil Penelitian Akademis Membuktikan Sawit Memiskinkan Masyarakat


  • 2 tahun lalu

    Pabrik Kelapa Sawit PT KAS Kelola Limbah Sesuai SOP, Ini Kata Kadis DLH Inhu

    RIAUONE, Inhu  - Keberadaan Pabrik kelapa sawit PT Karisma Agro Sejahtera (PT KAS) di Kecamatan Batang Cenaku Kabupaten Indragiri hulu (Inhu)-Riau, dirasakan membawa manfaa

  • 2 tahun lalu

    Pasca adanya kebijakan larangan ekspor CPO, Gubernur Riau dorong Harga Sawit Kembali Normal

    RIAU, PEKANBARU - Pasca adanya kebijakan larangan ekspor CPO dari pemerintah, harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di Provinsi Riau b

  • Komentar
  • Copyright © 2012 - 2024 riauone.com | Berita Nusantara Terkini. All Rights Reserved.Jasa SEO SMM Panel Buy Instagram Verification Instagram Verified