- Home
- Kilas Global
- Limbah Pasar Modern Selatpanjang Sebabkan Bau Busuk di Pelabuhan Tanjung Harapan
Senin, 07 Mei 2018 08:52:00
Limbah Pasar Modern Selatpanjang Sebabkan Bau Busuk di Pelabuhan Tanjung Harapan
Pasar modern Selatpanjang. FOTO: Internet.
RIAUONE.COM, SELATPANJANG - Keberadaan sampah dan limbah Pasar Modern Selatpanjang ternyata menimbulkan bau tidak sedap di Pelabuhan Penumpang Tanjung Harapan. Hal itu menimbulkan kesan pertama yang tidak bagus bagi para tamu yang datang melalui pelabuhan itu.
Hal itu diakui oleh Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM (Disperindagkop UKM), Aza Fachroni. Aza mengatakan, ia kerap menerima pengaduan sejumlah pemilik kantin pelabuhan yang mengeluhkan bau sampah di Pasar Modern.
Menurut Aza, munculnya bau sampah disebabkan para pedagang ikan, ayam dan daging yang membuang sisa dagangannya sembarangan.
"Lokasi pasar kan bersebelahan dengan pelabuhan, jadi baunya sampai ke pelabuhan," ujar Aza Fachroni.
Aza mengatakan, sebenarnya kebersihan pasar tidak hanya tanggung jawab Disperindagkop saja, melainkan juga tanggungjawab Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) serta para pedagang.
Namun, saat ini kata dia sinergitas ketiga pihak tersebut belum berjalan dengan baik."Laporan pedagang, sampah pasar di bak sampah sudah satu bulan menumpuk dan tidak diangkut. Padahal itu merupakan kewenangan DLHK," ujarnya.
Adapun sumber bau busuk yang menyengat itu berasal dari samping bangunan pasar modern atau berdekatan dengan pelabuhan terdapat limbah dari pedagang ayam dan ikan. Mulai dari isi perut ayam, bulu ayam, kulit kerang, dan kepala ikan dibuang sembarangan. Sementara di tempat pembuangan juga tergenang air dan tidak mengalir serta terlihat becek.
Jika diteliti terdapat ulat-ulat pada bekas perut ayam yang dibuang tersebut. Jika tak kuat saat melihat dari dekat bisa saja membuat menyebabkan muntah.
Menurut Aza untuk jangka panjang akan dibangun Instalasi Pengolahan Air Limbah (Ipal). Tetapi tetap akan dilakukan upaya jangka pendek.
"Untuk jangka panjang dengan membangun Ipal. Karena kalau dipaksakan dibangun saat ini, kita mengalami kendala dengan ketersediaan anggaran," katanya.
Sementara untuk jangka pendek, pihaknya akan segera membersihkan tempat pembuangan limbah tersebut dan mengalirkannya ke laut.
"Nanti akan kita gali parit mengarah ke laut. Sehingga bisa mengalir dan tidak tergenang seperti saat ini. Sebab genangan itulah yang menguap menimbulkan bau tak sedap," ungkapnya.
Penulis: Ali Imroen
Share
Komentar