• Home
  • Kilas Global
  • Muba Gelar Rembuk Nasional untuk Mendorong Pemanfaatan Karet Sebagai Bahan Baku Aspal
Selasa, 05 Desember 2017 12:04:00

Muba Gelar Rembuk Nasional untuk Mendorong Pemanfaatan Karet Sebagai Bahan Baku Aspal

PALEMBANG, NUSANTARA, - Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) selama ini banyak mendapat sorotan di kancah nasional mengingat kegiatannya yang inovatif dan berkelanjutan.
 
Salah satu kegiatan terbaru kabupaten ini adalah mendorong pemanfaatan karet sebagai salah satu bahan baku aspal. Upaya ini dilakukan sebagai salah satu cara untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, utamanya petani karet, dan menurunkan emisi karbon.
 
Sebelumnya, Muba juga menciptakan kebijakan sawit lestari yang pro lingkungan yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menjaga lingkungan hidup.
 
“Muba bangga menjadi salah satu kabupaten percontohan yang pro lingkungan dan lestari. Muba menjadi salah satu motor (penggerak yang mendukung pemerintahan hijau) dan bekerjasama dengan lembaga internasional membentuk LTKL. Nanti kami akan satukan visi-visi kabupaten yang lestari,” jelas Bupati Muba Dodi Reza Alex Noerdin, dalam acara Rembuk Nasional tentang Pemanfaatan Karet Sebagai Salah Satu Bahan Baku Aspal yang diadakan di Hotel Aryaduta, Palembang, Senin (4/12/2017). 
 
Rembuk Nasional bertema pemanfaatan karet ini untuk merupakah langkah lanjutan dari wacana yang berkembang selama beberapa tahun terakhir. Isu mencuat menyusul anjloknya harga karet di tingkat petani hingga sebesar Rp5 ribu per kilogram saat ini.
 
“Kami berharap rembuk ini tidak hanya mendorong gagasan-gagasan saja, tapi juga menghasilkan suatu hal konret. Sehingga tahun depan gagasan ini bergulir dan bisa diimplementasikan dalam kertas kerja,” tegas Dodi.
 
Menurut Dodi, melalui kajian teknologi mendalam, nanti akan diketahui durability aspal dan karet tersebut apakah lebih bagus dan lebih lembut. Dengan begitu, perawatan jalan-jalan juga jauh lebih murah dan mudah.
 
Penggunaan aspal dan karet ini harus dipercepat karena ini bisa menjadi salah satu indikator membaiknya perekonomian masyarakat. “Sebagai penghasil karet, Muba dengan jumlah luas kebun karet 2,9 juta hektare, banyak orang menggantungkan hidupnya ke karet. Tentu ini menjadi tujuan Muba untuk mempercepat implementasi karet tadi,” kata Dodi.
 
Gubernur Sumatra Selatan Alex Noerdin melalui Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Yohanes asilon Toruan  mengatakan, Pemerintah Provinsi Sumatra Selatan mendukung penuh solusi inovatif inisiasi pemanfaatan karet sebagai salah satu bahan aspal yang diusung oleh Pemkab Musi Banyuasin (Muba).
 
Muba yang selama ini dikenal inovatif, tidak hanya mendorong hilirirasi karet, tapi juga mendorong upaya sawit berkesinambungan.
 
“Saya berterimakasih kepada Bupati Muba yang sudah menjadikan trigger usaha ini, kalau ini jadi, saya tidak bisa bayangkan betapa sejahteranya masyarakat. Karet harganya sekarang jatuh banget, semua harga dikendalikan dari Singapura. Sumsel sudah sangat pantas untuk turut aktif berperan dalam usaha inovatif,” kata Yohanes.
 
Sumatra Selatan, lanjut Yohanes, tengah melaksanakan program inovatif dan unggul berbasis lingkungan (green development). Pemanfaatan karet untuk aspal ini selaras dengan upaya pemerintah yang mendukung pembangunan berkelanjutan.
 
Sementara itu, Perwakilan UNDP DR Abdul Wahid Situmorang mengatakan, UNDP mengapresiasi langkah Kabupaten Muba untuk meningkatkan nilai tambah dari karet rakyat untuk menjadi bahan baku aspal. Menurutnya, inisiatif ini sudah dimulai sejak satu tahun lalu. Sedangkan Thailand sudah mulai melakukan kajian aspal dan karet selama lima tahun terakhir.
 
“Indonesia sudah mulai ujicoba di beberapa tempat. Dari berbagai macam uji coba itu, potensi campuran karet untuk aspal sangat tinggi sekali. Hasil kajian awal menyebutkan, paling tidak Indonesia butuh 1,6 juta ton aspal per tahun untuk membangun jalan nasional dan provinsi,” jelas Abdul Wahid.
 
Tingginya permintaan karet itu otomatis bakal membantu meningkatkan kesejahteraan petani karet, yang selama beberapa tahun terakhir terpuruk kondisinya karena anjloknya harga karet.
 
“(Pemanfaatan karet untuk aspal) ini bisa membantu masyarakat. Kalau harga karet Rp5-6 ribu per kilogram, dengan sumbangan diversifikasi hilir pemanfaatan karet, ini bisa mendongkrak harga ke angka Rp10 ribu. Pastinya multiplayer effect yang dihasilkan lebih dari Rp10 ribu. UNDP sangat mendukung gagasan ini, apalagi gagasan ini disampaikan Kabupaten Muba sebagai penghasil karet terbesar di Indonesia. Ini tentu luar biasa,” lanjut Abdul Wahid.
 
Melalui gagasan Rembuk Nasional yang mendorong tentang pemanfaatan karet, paling tidak ada dua tujuan yang akan dicapai. Pertama, mendukung tujuan Pemerintah Indonesia untuk mengurangi emisi karbon.
 
“Kedua dan terpenting adalah bahwa gagasan ini pro rakyat dan inovasi spektakuler yang diusung Muba. Ini gagasan pro rakyat,” kata Abdul.
 
Melalui rembuk nasional ini, Kabupaten Muba khususnya, akan membuat terobosan tentang bagaimana implementasi dan penggunaan karet untuk bahan baku aspal. Hilirisasi karet ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. (IND/*).
Share
Berita Terkait
  • 7 bulan lalu

    Gairah Ojol di Bengkalis, Dampak UPPB Harga Karet Di Bengkalis Naik Signifikan


    BENGKALIS - Dampak dibentuknya UPPB (Unit Pengola
  • 10 bulan lalu

    Petani Karet Goyah, Pabrik Karet RI Bertumbangan, Pengusaha Ingatkan Ancaman dari Eropa


    NASIONAL, BISNIS, - Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo)
  • 2 tahun lalu

    Petani : Masa SBY Harga karet Bisa Rp 20 Ribu per Kg, Kini Cuma Rp 7 Ribu per Kg, Pinang juga kini Rp7 ribu per Kg

    NASIONAL, TANI, - Harga karet tingkat petani di Kecamatan Sungai Gelam, Kabupaten Muaro, Jambi semakin merosot. Kini berada di kisaran Rp 7.000 per kilogram. Pendapatan petani k

  • 3 tahun lalu

    Harga bahan olahan karet di Riau Turun Rp200 per Kg

    RIAU, PEKANBARU - Harga bahan olahan karet (Bokar) di tingkat pabrik atau Gapkindo KKK 100% di Provinsi Riau untuk minggu ini sebesar Rp22.200 per kg.

    " Harga bokar pekan

  • Komentar
    Copyright © 2012 - 2024 riauone.com | Berita Nusantara Terkini. All Rights Reserved.Jasa SEO SMM Panel Buy Instagram Verification Instagram Verified