- Home
- Kilas Global
- Panas Ekstrem, Begini Kata BMKG Terkait Kapan Cuaca Panas Ekstrem di Indonesia Berakhir?
Sabtu, 07 Oktober 2023 15:40:00
Panas Ekstrem, Begini Kata BMKG Terkait Kapan Cuaca Panas Ekstrem di Indonesia Berakhir?
NASIONAL, KESEHATAN, - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG menyebut fenomena suhu panas terik yang terjadi di Jakarta dan sekitarnya sepekan terakhir karena minimnya pertumbuhan awan. Kondisi serupa juga terjadi di sebagian besar wilayah Indonesia, khususnya di Jawa hingga Nusa Tenggara.
"Kondisi ini tentunya mengakibatkan penyinaran matahari pada siang ke permukaan bumi, tidak mengalami hambatan signifikan oleh awan di atmosfer," kata Deputi Bidang Meteorologi Guswanto dalam keterangan resminya, Sabtu, 30 September 2023. Lantas, kapan cuaca panas ekstrem di Indonesia berakhir?
Guswanto mengatakan, cuaca panas terik di Jabodetabek dan beberapa wilayah di Indonesia, masih akan berlangsung selama Oktober. "Fenomena panas terik ini diprediksi masih berlangsung dalam periode Oktober, mengingat cuaca cerah masih cukup mendominasi pada siang hari," ujarnya.
Berdasarkan pengamatan BMKG, suhu di beberapa wilayah Indonesia cukup tinggi dalam kurun 22-29 September 2023, yaitu berkisar antara 35-28 derajat Celcius saat siang hari. Sedangkan suhu maksimum terukur di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi menyentuh 35-37,5 derajat Celcius, serta suhu tertinggi di Tangerang Selatan pada 29 September 2023.
Guswanto menjelaskan sejumlah wilayah Indonesia, terutama di sisi selatan ekuator masih mengalami musim kemarau. Sementara di bagian lainnya telah memasuki masa peralihan musim.
Pada penghujung Agustus 2023, posisi semu matahari menunjukkan pergerakan ke selatan ekuator. Dengan demikian, kawasan Jawa hingga Nusa Tenggara memperoleh penyinaran matahari yang lebih intens.
"Di mana pemanasan sinar matahari cukup optimal pada pagi menjelang siang dan di siang hari," kata Guswanto.
Guswanto pun mengimbau agar masyarakat untuk mencukupi kebutuhan cairan dan stamina tubuh, terutama bagi orang-orang yang lebih sering beraktivitas di luar ruangan. "Supaya tidak dehidrasi, kelelahan, serta dampak-dampak buruk lainnya," ujarnya.
Tips jaga kesehatan saat cuaca panas
Dilansir dari situs Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi, Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) membagikan beberapa tips menghadapi suhu panas terik, antara lain:
- Konsumsi air putih yang cukup dan jangan menunggu haus demi mencegah dehidrasi.
- Hindari minuman manis, minuman berenergi, minuman berkafein, dan alkohol.
- Hindari kontak langsung dengan sinar matahari.
- Gunakan topi atau payung saat di luar ruangan.
- Memakai pakaian berbahan ringan, longgar, dan mudah menyerap keringat.
- Jangan gunakan baju berwarna gelap karena mudah menyerap panas.
- Sebisa mungkin berteduh saat pukul 11.00-15.00.
- Jangan berdiam diri di dalam kendaraan, seperti mobil, baik dalam kondisi parkir, jendela tertutup, maupun terbuka.
- Gunakan tabir surya (sunscreen) secara merata pada kulit yang terpapar atau terbuka.
- Sediakan botol semprot air di dalam tas atau kendaraan.
Selain memerhatikan beberapa hal dalam menghadapi cuaca panas ekstres, Kemenkes juga mengimbau masyarakat waspada apabila muncul gejala sebagai berikut.
- Keringat berlebih.
- Jantung berdebar lebih cepat.
- Kulit terasa kering dan panas.
- Kulit berwarna pucat.
- Pusing, mual, dan muntah.
- Kram pada kaki maupun abdomen.
- Urin yang berwarna kuning pekat.
Apabila menderita gejala-gejala tersebut, maka lakukan pertolongan pertama dengan cara minum air putih dan mendinginkan badan menggunakan kain basah. Masyarakat juga dapat memanfaatkan busa basah yang diusapkan pada pergelangan tangan, leher, dan lipatan tubuh lainnya. Namun, jika gejala belum menghilang, maka segera kunjungi fasilitas kesehatan (faskes) terdekat untuk mendapatkan perawatan. sc:tempo