Baiyangdian, yang terdiri dari 143 danau dan 3.700 parit dan parit, merupakan ekosistem lahan basah terbesar di Tiongkok utara dan memainkan peran yang tak tergantikan dalam menjaga lingkungan ekologis di wilayah tersebut.

Karena beberapa faktor seperti perkembangan industri dan pertumbuhan penduduk di daerah aliran sungai, polusi terus meningkat, dan Baiyangdian pernah menghadapi dilema ekologi.

Pada bulan April 2017, pembentukan Area Baru Xiong'an di Provinsi Hebei menandai titik balik. Setelah pembentukannya, upaya tata kelola ekologi berskala besar dan sistematis di daerah aliran sungai Baiyangdian telah berkembang pesat.

"Kami telah melakukan empat fase proyek pengerukan ekologis secara berturut-turut, yang telah meningkatkan kapasitas pemurnian diri ekologis Baiyangdian dan mempromosikan keanekaragaman hayati. Daerah Shaochedian yang dulunya berawa-rawa, yang dulunya merupakan rawa, kini telah diubah menjadi objek wisata populer Yannandi, yang merupakan salah satu pencapaian dari proyek pengerukan ekologis," kata Zhou Lizhi, kepala Kelompok Manajemen Lingkungan Air dari Biro Lingkungan Ekologis di Area Baru Xiong'an, dalam rilisnya, Rabu (24/7/2024).

Serangkaian proyek, termasuk pengisian air secara ilmiah, desilting dan pengerukan, menghubungkan berbagai danau, mengembalikan lahan pertanian ke danau, dan menerapkan langkah-langkah pengendalian banjir yang ketat, telah dipromosikan secara sinergis, meremajakan Baiyangdian. Kualitas air di area danau telah meningkat dari Kelas V yang lebih rendah pada tahun 2017 dan telah dipertahankan secara stabil di Kelas III selama tiga tahun berturut-turut.

Wujud nyata dari ekologi yang membaik adalah meningkatnya jumlah burung di Baiyangdian.

Jumlah spesies burung di Baiyangdian telah meningkat dari 206 sebelum pendirian Xiong'an New Area menjadi 286 saat ini, dengan populasi burung di Baiyangdian yang terus meningkat dari waktu ke waktu. Dengan berlayar jauh ke dalam area danau, kita dapat melihat berbagai burung air yang terbang tinggi di angkasa, bertengger di atas daun teratai, atau bermain-main di rawa-rawa alang-alang. Kadang-kadang, kita juga bisa menyaksikan induk burung yang menuntun anak-anaknya untuk berkeliaran mencari makanan.

"Sembilan habitat burung telah ditetapkan di Baiyangdian, dan sistem pemantauan cerdas telah dipasang. Hal ini memungkinkan perekaman aktivitas burung secara real-time tanpa mengganggu kehidupan normal mereka," kata Zhao Kejian, inspektur patroli di Stasiun Pemantauan Burung di Biro Sumber Daya Alam Kabupaten Anxin.

Di Baiyangdian Bird Science Museum, pengunjung dapat mengikuti pemandu secara perlahan, mendapatkan pengalaman yang mendalam melalui model simulasi burung, layar sentuh interaktif, dan peralatan lainnya. Dibuka pada bulan April tahun ini, ruang pameran ini tidak hanya menampilkan pemandangan indah Baiyangdian, yang dikenal sebagai "Kolam Teratai dan Laut Alang-alang, Surga Burung", tetapi juga menyebarkan konsep ekologi untuk mencintai dan melindungi burung.

Di Desa Dadiantou, Kota Duancun, Kabupaten Anxin, dekat area danau, bunga teratai bermekaran di sebuah kolam, menyajikan pemandangan yang indah. Namun, dulunya tempat ini adalah kolam yang bau, tempat pembuangan limbah rumah tangga dan sampah, sehingga membuat orang-orang menghindarinya. Saat ini, limbah rumah tangga dialirkan melalui saluran pipa ke pabrik pengolahan limbah untuk pengolahan terpusat, dan limbah rumah tangga dibersihkan setiap hari. Kolam yang bau telah diubah menjadi kolam teratai.

Saat ini, limbah dan sampah rumah tangga dari 78 desa di dalam dan sekitar Baiyangdian diolah secara terpusat oleh perusahaan profesional. Dengan membaiknya lingkungan di desa-desa tersebut, jumlah wisatawan yang berkunjung ke Baiyangdian juga meningkat.

Pemandangan alam Baiyangdian yang menawan kini mencerminkan fondasi ekologis dari hidup berdampingan yang harmonis antara manusia dan alam, dan juga terus meningkatkan pesona Xiong'an, "Kota Masa Depan".

Keterangan Foto: Ini adalah salah satu sudut daerah Yannandi di Baiyangdian