- Home
- Kilas Global
- Realizing Growth Strategies With Both Revenue and Net Profit Up
Kamis, 23 November 2017 18:12:00
Realizing Growth Strategies With Both Revenue and Net Profit Up
· Terima Laporan dan Desakan Masyarakat, Kabareskrim Lakukan
Pembenahan Ini
Menerima laporan dan desakan masyarakat agar lebih meningkatkan lagi
kerja serta kinerja jajarannya, Kepala Badan Reserse dan Kriminal
(Bareskrim) Mabes Polri, Komjen Pol. Ari Dono Sukmanto lakukan
pembenahan lagi di berbagai lini. Salah satunya dengan mendoronga
pengaplikasian sistem penyidikan eletronik (e-penyidikan).
“Program yang harus dikerjakan saat ini dan ke depan adalah case
management. Penyidik harus wajib menggunakan aplikasi e-sidik, jangan
gunakan operator lagi. Dengan penyidik langsung menggunakan aplikasi,
semua penyidik akan mendapatkan nilai atau point dari setiap kinerjanya.
Dari itu, nilai penyidik akan terakumulasi agar para direktur bisa mengukur
kinerja,” kata Ari dalam keterangan resminya, usai memberikan pengarahan
kepada perwira menengah Bareskrim Mabes Polri di Jakarta, Rabu
(22/11/2017).
Ari melanjutkan, inovasi melibatkan tekhnologi itu, juga menjadi perhatian
dari Presiden dan Kapolri.
“Selain itu, dengan inovasi yang sudah ada, pastinya mendukung pelayanan
terhadap masyarakat. Lagi pula, perubahan jaman ini harus benar-benar
diseriusi agar tidak tergilas,” lanjutnya.
Bukan hanya sekedar inovasi melalui tekhnologi, Ari menambahkan, agar
jajarannya juga meningkatkan lagi perubahan di sisi lain.
“Di level kebijakan, misalnya, dengan menghadirkan kebijakan yang lebih
memudahkan masyarakat. Profesionalitas itu tentunya akan lebih
mempercepat lagi pelayanan hukum hingga pemberian informasi secara etis.
Ujungnya, kan, dengan kerja cepat dan komunikasi yang tepat dan baik,
masyarakat merasa lebih terlayani,” tambah Ari.
·
Berdasarkan data yang ia terima, hingga saat ini, masyarakat masih menilai
ada beberapa hal yang mesti diperbaiki dari kerja dan kinerja Bareskrim
Mabes Polri. Profesionalisme, misalnya, masyarakat masih ada yang menilai
sebagian kecil jajaran Bareskrim yang belum meninggalkan kebiasaan
lamanya. Hasilnya, masyarakat memandang bahwa bersentuhan dengan
jajaran reserse justru menyusahkan. Baik masyarakat yang melakukan
pelaporan, terlapor, saksi dan lainnya.
“Untuk itu, beri mereka informasi yang baik. Kepada saksi, beri pelayanan
yang baik. Bentuknya jangan sita waktu mereka untuk kepentingan
penegakan hukum. Lalu, jangan sampai masyarat merasa disulitkan ketika
mereka menjadi saksi,” jelasnya.
Dalam rangka akselerasi perkara, Ari juga menegaskan agar jajarannya lebih
matang dalam perencanaan secara sistematis.
“Untuk kota-kota besar dengan jumlah kasus yang banyak, misalnya, jangan
sampai diluar konteks perkara, ikuti aturan KUHAP. Inovasi lainnya, berikan
pelayanan lebih baik dengan mengurasi stress kepada masyarakat yang
melaporkan perkara atau kasus. Dengan itu, akselerasi penyidikan bisa
cepat,” tegasnya.
Bukan hanya itu, Ari juga membuka peluang seluas-luasnya jika memang
terasa perlu untuk melakukan pelatihan. Terlebih lagi, untuk menyerti3kasi
para penyidik.
“Jika memang diperlukan, terutama kalau program pelatihan di Polda
terbatas, bangun pelatihan-pelatihan atau diskusi agar lebih profesional. Tapi
yang mesti harus dilaksanakan juga, jangan melebih-lebihkan atau
menambah-nambah anggaran bahkan memotongnya. Jika ada sisa,
kembalikan ke negara,” tutupnya
· Terima Laporan dan Desakan Masyarakat, Kabareskrim Lakukan
Pembenahan Ini
Menerima laporan dan desakan masyarakat agar lebih meningkatkan lagi
kerja serta kinerja jajarannya, Kepala Badan Reserse dan Kriminal
(Bareskrim) Mabes Polri, Komjen Pol. Ari Dono Sukmanto lakukan
pembenahan lagi di berbagai lini. Salah satunya dengan mendoronga
pengaplikasian sistem penyidikan eletronik (e-penyidikan).
“Program yang harus dikerjakan saat ini dan ke depan adalah case
management. Penyidik harus wajib menggunakan aplikasi e-sidik, jangan
gunakan operator lagi. Dengan penyidik langsung menggunakan aplikasi,
semua penyidik akan mendapatkan nilai atau point dari setiap kinerjanya.
Dari itu, nilai penyidik akan terakumulasi agar para direktur bisa mengukur
kinerja,” kata Ari dalam keterangan resminya, usai memberikan pengarahan
kepada perwira menengah Bareskrim Mabes Polri di Jakarta, Rabu
(22/11/2017).
Ari melanjutkan, inovasi melibatkan tekhnologi itu, juga menjadi perhatian
dari Presiden dan Kapolri.
“Selain itu, dengan inovasi yang sudah ada, pastinya mendukung pelayanan
terhadap masyarakat. Lagi pula, perubahan jaman ini harus benar-benar
diseriusi agar tidak tergilas,” lanjutnya.
Bukan hanya sekedar inovasi melalui tekhnologi, Ari menambahkan, agar
jajarannya juga meningkatkan lagi perubahan di sisi lain.
“Di level kebijakan, misalnya, dengan menghadirkan kebijakan yang lebih
memudahkan masyarakat. Profesionalitas itu tentunya akan lebih
mempercepat lagi pelayanan hukum hingga pemberian informasi secara etis.
Ujungnya, kan, dengan kerja cepat dan komunikasi yang tepat dan baik,
masyarakat merasa lebih terlayani,” tambah Ari.
·
Berdasarkan data yang ia terima, hingga saat ini, masyarakat masih menilai
ada beberapa hal yang mesti diperbaiki dari kerja dan kinerja Bareskrim
Mabes Polri. Profesionalisme, misalnya, masyarakat masih ada yang menilai
sebagian kecil jajaran Bareskrim yang belum meninggalkan kebiasaan
lamanya. Hasilnya, masyarakat memandang bahwa bersentuhan dengan
jajaran reserse justru menyusahkan. Baik masyarakat yang melakukan
pelaporan, terlapor, saksi dan lainnya.
“Untuk itu, beri mereka informasi yang baik. Kepada saksi, beri pelayanan
yang baik. Bentuknya jangan sita waktu mereka untuk kepentingan
penegakan hukum. Lalu, jangan sampai masyarat merasa disulitkan ketika
mereka menjadi saksi,” jelasnya.
Dalam rangka akselerasi perkara, Ari juga menegaskan agar jajarannya lebih
matang dalam perencanaan secara sistematis.
“Untuk kota-kota besar dengan jumlah kasus yang banyak, misalnya, jangan
sampai diluar konteks perkara, ikuti aturan KUHAP. Inovasi lainnya, berikan
pelayanan lebih baik dengan mengurasi stress kepada masyarakat yang
melaporkan perkara atau kasus. Dengan itu, akselerasi penyidikan bisa
cepat,” tegasnya.
Bukan hanya itu, Ari juga membuka peluang seluas-luasnya jika memang
terasa perlu untuk melakukan pelatihan. Terlebih lagi, untuk menyerti3kasi
para penyidik.
“Jika memang diperlukan, terutama kalau program pelatihan di Polda
terbatas, bangun pelatihan-pelatihan atau diskusi agar lebih profesional. Tapi
yang mesti harus dilaksanakan juga, jangan melebih-lebihkan atau
menambah-nambah anggaran bahkan memotongnya. Jika ada sisa,
kembalikan ke negara,” tutupnya
Jacobson Pharma Announces FY2018 Interim Results |
Declares Interim Dividend of HK0.9 cent per share HONG KONG, CHINA - Media OutReach - 22 November 2017 - Jacobson Pharma Corporation Limited ("Jacobson Pharma" or the "Company"; HKSE: 2633), a leading company engaged in the research, development, production, marketing and sale of generic drugs and proprietary medicines, today announced its unaudited interim results of the Company and its subsidiaries (collectively the "Group") for the six months ended 30 September 2017 (the "Reporting Period"). During the Reporting Period, the Group's revenue increased by 29.1% to HK$743.0 million (1H2016: HK$575.4 million). Gross profit and profit from operations rose by 14.0% to HK$278.9 million (1H2016: HK$244.6 million) and 43.9% to HK$112.7 million (1H2016: HK$78.3 million) respectively. Profit attributable to the shareholders of the Company surged by 40.6% to HK$80.3 million (1H2016: HK$57.1 million). Basic and diluted earnings per share were HK4.42 cents. The Group maintains a healthy financial position with cash and cash equivalents of HK$326.3 million at the end of the Reporting Period. The Board has declared payment of an interim dividend for the six months ended 30 September of HK0.9 cent per share (1H2016: HK0.8 cent). Business Review Generic Drugs During the Reporting Period, the Group's generic drugs business achieved revenue of HK$542.2 million, up by 7.0% compared with the same period last year. Revenue from the public sector segment grew 7.9% to HK$184.2 million, primarily attributed to the rise in demand for oral anti-diabetic and cardiovascular products along with contributions from newly awarded tenders. Private sector business posted a revenue growth of 6.6% to HK$358.0 million, attributing to organic growth as well as revenue contribution from the business of Medipharma that the Group acquired in November 2016. The Group is a market leader in a number of therapeutic categories and its research and development ("R&D") team has been progressively enriching the product pipeline to help fuel the Group's growth momentum in those categories. A noteworthy example is the recent launch of losartan which witnessed a robust sales growth of 87.5% during the Reporting Period. In terms of productivity, the Group's manufacturing operations continued to perform well affording a steady rise in production output. The total output of the three major product dosage forms -- solid, semi-solid and liquid -- grew respectively by 17.3% to 1,341 million tablets and capsules, 37.0% to 135 tons and 4.9% to 1,373 kilo-liters as compared to corresponding period of 2016. Proprietary Medicines Revenue from the Proprietary Medicine segment witnessed a significant 76.2% growth to HK$121.2 million, attributable to the robust sales performance of Ho Chai Kung, a long-standing household brand that the Group acquired in January 2017, which contributed HK$45.2 million to the segmental revenue, plus the strengthening sales of Po Chai Pills (「ä¿æ¿Ÿä¸¸ã€) and Tong Tai Chung Woodlok Oil (「å”太宗活絡油ã€). The Group continues to contemplate geographical expansion into strategic markets in the Asia Pacific, such as Taiwan and certain ASEAN countries. It has put in place a dedicated business development team to pursue market evaluations and to expedite market entry and regulatory clearance. Wholesale and Retail In April 2017, the Group completed the acquisition of 70% interest in the retail and wholesale operator Hong Ning Hong Groupwhich has a well-established commercial infra-structure and customer network. The acquisition was a strategic move by the Group to expand sales channels and boost distribution of products of its proprietary medicine brands. The Wholesale and Retail segment contributed revenue of HK$79.6 million, accounting for 11.0% of the Group's total revenue. Product Development During the Reporting Period, the Group has an addition of 18 newly selected products to supplement the Group's R&D pipeline and successfully registered 8 products during the Reporting Period which are ready for launch and supply in Hong Kong. Furthermore, the Group finished the formulation development process of another 22 products, which are currently undergoing stability program. The Group also made good progress on collaboration projects with various R&D institutions. Derived from the collaboration with Nano & Advanced Materials Institute Limited (NAMI), a commercialized product being trademarked as "NanoAZDTM" was launched in April 2017. The product was first introduced at the Alzheimer's Association International Conference in London in July 2017 and received encouraging feedback as well as recognition for its potential in subsequent clinical application. Mr. Derek Sum, Chairman and Chief Executive Officer of Jacobson Pharma, said, "We are delighted that Jacobson Pharma maintained healthy business momentum and executed the necessary growth strategies in line with our original plans and schedulefor the first half of FY2018. Underpinning the financial results in the period under review is a continued focus on the key growth drivers, encompassing first-to-opportunity generics, such as losartan and mesalazine and proprietary brands, including Po Chai Pills, Ho Chai Kung (「何濟公ã€) and Shiling Oil (「åéˆæ²¹ã€). Looking ahead, we will continue to take measured and disciplined approach to R&D investment and capital allocation whilst expecting further progress with its development pipeline, offering potential value through multiple licensing opportunities on both generic drugs as well as biopharmaceuticals. We will continue to pursue expanding our footprint in certain strategic markets in Asia with a view to creating sustainable values for our shareholders." About Jacobson Pharma Corporation Limited (é›…å„è‡£ç§‘ç ”è£½è—¥æœ‰é™å…¬å¸ï¼›Stock Code: 2633) Jacobson Pharma is the largest generic drug company in Hong Kong with over 30% share of the total generic drug market for each year since 2012. The Group's proprietary medicines, notably being Po Chai Pills (「ä¿æ¿Ÿä¸¸ã€), Tong Tai Chung Woodlok Oil (「å”太宗活絡油ã€), Ho Chai Kung Tji Thung San (「何濟公æ¢ç—›é€€ç†±æ•£ã€), Contractubex Scar Gel (「秀碧除疤è†ã€) Doan's Ointment (「兜安æ°è—¥è†ã€), Flying Eagle Wood Lok Medicated Oil (「飛鷹活絡油ã€), Saplingtan (「åéˆä¸¹ã€), Shiling Oil (「åéˆæ²¹ã€) and Col-gan Tablet (「傷風克ã€) have been widely recognized by the market. Jacobson Pharma has been a constituent stock of MSCI Hong Kong Micro Cap Index since 1 June 2017. For more details about Jacobson Pharma, please visit the Group's website: http://www.jacobsonpharma.com. (riauone.com) |